Siapa bilang pergelaran turnamen golf tidak berdampak apa-apa pada lingkungan sekitar? Pertanyaan ini setidaknya terbantahkan dengan sebuah penelitian yang dilakukan satu lembaga penelitian independen. Lembaga penelitian yang ditugaskan R&A tersebut menghasilkan kesimpulan penyelenggaraan the Open Championship 2023 telah mendorong peningkatan ekonomi di kota tempat perhelatan turnamen major tersebut.
Turnamen the 151st Open yang berlangsung di Royal Liverpool pada 2023 telah menghasilkan lebih £187 juta (Rp3,73 triliun) dalam peningkatan ekonomi secara keseluruhan untuk Wirral dan Wilayah Kota Liverpool yang lebih luas
Menurut Sheffield Hallam University’s Sport Industry Research Centre (SIRC), kejuaraan major bersejarah ini memberikan dampak ekonomi total sebesar £43,19 juta (Rp862,4 miliar) ke Wirral dan Wilayah Kota Liverpool yang lebih luas–uang baru yang masuk ke dalam perekonomian. Dampak ekonomi untuk Wirral sendiri adalah sebesar £23,64 juta (Rp47,2 miliar).
Penelitian independen yang dipimpin oleh YouGov Sport juga menunjukkan bahwa pendapatan sebesar £144 juta (Rp2,9 triliun) didapatkan dari pemasaran destinasi ke Liverpool sebagai hasil penyelenggaraan the 151st Open yang disiarkan di seluruh dunia melalui televisi linier dan digital platform selama minggu penyelenggaraan kejuaraan major tertua di dunia tersebut.
Total manfaat ekonomi yang dihasilkan pada 2023 merupakan peningkatan yang signifikan pada saat terakhir kali wilayah ini menjadi tuan rumah The Open. Wirral mengalami peningkatan sebesar 35% dibandingkan dengan 2014, terakhir kali Royal Liverpool menjadi tuan rumah the Open, sementara dampaknya pada Wilayah Kota Liverpool yang lebih luas tumbuh sebesar 23% dibandingkan dengan 2017 ketika Royal Birkdale menjadi tuan rumah The Open.
“The Open ke-151 menghasilkan keuntungan ekonomi yang substansial bagi Wirral dan Wilayah Kota Liverpool yang lebih luas dengan puluhan ribu penggemar yang datang dari berbagai penjuru dunia untuk menyaksikan Brian Harman menjadi the Champion Golfer of the Year dan puluhan juta orang lainnya menyaksikannya melalui televisi atau digital platform di seluruh dunia,” kata Martin Slumbers, CEO of The R&A.
“The Open terus berkembang dan memiliki rekam jejak yang luar biasa dalam menyuntikkan pengeluaran tambahan yang signifikan ke dalam komunitas dan bisnis lokal serta menampilkan wilayah tempat penyelenggaraan turnamen ini kepada khalayak global.”
“Kami telah bekerja sama dengan The R&A untuk mengukur dampak ekonomi dari The Open sejak 2010. Kami cukup beruntung karena dapat mengukur pertumbuhan acara di setiap lapangan kejuaraan sejak penyelenggaraan sebelumnya. Kemajuan dalam bekerja sama dengan mitra lokal, inovasi dalam penjualan tiket, dan peningkatan permintaan publik untuk menonton golf secara langsung, semuanya berkontribusi pada pertumbuhan nilai ekonomi The Open yang signifikan dari waktu ke waktu,” jelas Director of the Sport Industry Research at Sheffield Hallam University, Professor Simon Shibli.
Pergelaran Open ke-151 telah menarik 261.180 penggemar ke Hoylake, melampaui jumlah pengunjung sebelumnya yang mencapai 202.917 di Royal Liverpool pada 2014. Hal ini menjadikannya sebagai the Open dengan jumlah peserta terbanyak kedua dalam sejarah, hanya kalah dari The 150th Open di St Andrews pada 2022.
Sekitar 18.000 anak di bawah usia 16 tahun menghadiri kejuaraan ini dalam kebijakan ‘kids go free’, yang telah membantu menarik lebih dari 400.000 penggemar muda ke The Open tanpa dipungut biaya sejak kebijakan ini diluncurkan pada 1997.
Dari seluruh penonton yang menghadiri The Open, satu dari empat penonton datang dari luar Inggris. Ini merupakan kunjungan pertama ke The Open bagi 37% penonton, dan sekitar 76% dari seluruh penonton menyatakan niat untuk menghadiri setidaknya satu dari tiga edisi The Open berikutnya yang akan dimainkan di Royal Troon (2024), Royal Portrush (2025) dan Royal Birkdale (2026). Tahun ini, the 152nd Open akan berlangsung di Royal Troon pada 14-21 Juli 2024.
