PGA Tour Diminta Introspeksi Diri

Upaya PGA Tour untuk menyaingi LIV Golf melalui Signature Events ternyata tidak mencapai hasil yang diharapkan. Rory McIlroy meminta badan profesional touring di Amerika Serikat tersebut membenahi persoalan internalnya agar promosi turnamen-turnamen unggulan tersebut lebih maksimal. 

Ketika meluncurkan Signature Events yang berisikan 8 turnamen tanpa cut untuk musim 2024 ini, PGA Tour berharap bisa mendongkrak popularitas organisasi tersebut yang terguncang akibat perseteruan dan persaingan dengan LIV Golf. Namun, gempita Signature Events jauh dari yang diharapkan.

Signature Events yang merupakan branding ulang dari Designated Events yang dirilis untuk musim 2022-2023 dicibir sebagai besar fan golf karena dianggap meniru format turnamen LIV Golf League, yang dulunya sempat dinilai sebagai kompetisi yang mengada-ada. 

Signature Events menyajikan 8 kompetisi 72 hole dengan 70-80 pegolf elite PGA Tour, tergantung eligibilitas yang ditetapkan PGA Tour. Sayangnya, greget Signature Events justru tidak se-“wah” hadiah total yang disodorkan sebesar US$20 juta dari masing-masing turnamen. 

Rory McIlroy, salah satu konseptor Designated Events pada pertemuan Delaware 2022 lalu, mengungkapkan soal Signature Events yang tidak menarik. Ia melihat tahun ini justru ada penurunan kualitas turnamen megah ala PGA Tour tersebut. 

AT&T Pebble Beach Pro-Am, misalnya. Putaran final turnamen AT&T yang merupakan satu dari 8 Signature Events terpaksa mengalami pembatalan karena badai. Padahal, turnamen ini merupakan satu event yang digadang-gadang PGA Tour sebagai event premium yang prestisius. 

Pembatalan putaran final di Pebble Beach tersebut tentu saja menjadi “berkah” buat LIV Golf Makayoba yang digelar di hari yang sama sehingga mendapatkan rating tertinggi sepanjang sejarah event tersebut. Meski jumlah penonton hanya 432 ribu, seperempat dari jumlah penonton pada putaran ketiga Pebble Beach di hari Sabtunya, itu tetap menjadi “tamparan” kecil buat PGA Tour. 

Jon Rahm di LIV Golf Hong Kong. Credit: Chris Trotman/LIV Golf

Namun, McIlroy justru melihatnya bukan karena kehadiran LIV, melainkan persoalan internal PGA Tour dalam mengemas turnamen-turnamen unggulannya. 

“Saya pikir itu karena para penggemar sudah lelah dengan apa yang terjadi dalam permainan ini,” kata McIlroy, seperti dikutip Golf.com. “Saya pikir kita perlu mencoba melibatkan kembali para penggemar dengan cara yang fokus pada permainan dan bukan berbicara tentang kesetaraan dan yang lainnya.”

“Ini adalah masalah dengan anggota organisasi,” kata McIlroy, yang mengundurkan diri dari Dewan Kebijakan PGA Tour pada November. “Segala sesuatunya diciptakan untuk para anggota. Kemudian setelah hal-hal itu dibuat, Anda harus menjualnya kepada penggemar, sponsor, media. Bagi saya, hal itu terlihat sedikit kemunduran.

“Saya pikir apa yang perlu terjadi adalah Anda harus menciptakan sesuatu untuk para penggemar, untuk para sponsor, untuk media, dan kemudian Anda harus menjualnya kepada para pemain. Katakan kepada mereka untuk ikut serta, karena jika mereka ikut serta dan kita semua adalah bagian dari bisnis sekarang, jika bisnisnya lebih baik, kita akan lebih baik.”

Apa yang disampaikan McIlroy sebenarnya tidak jauh dari konsep yang diterapkan LIV Golf. Melalui tagline “Golf, but Louder”, LIV Golf secara perlahan mulai mendapatkan tempat di hati para penggemar golf. Menggabungkan antara golf sebagai satu kompetisi dan sebuah hiburan berhasil memikat penonton yang kemudian melihatnya sebagai sebuah tontonan yang menghibur. Yang lebih penting lagi adalah Greg Norman, selaku pendiri LIV Golf, sukses mengemas sebuah event yang mampu merangkul penonton sebagai bagian dari event itu sendiri. LIV Golf sukses membangun interaksi antara pemain dan penonton, setidaknya itu yang mungkin dilihat McIlroy sebagai sebuah kemajuan. 

(Penulis: Yulius Martinus – OB Golf)

Share with

More News

Juarai BNI Indonesian Masters, Lee Raih Gelar International Series Pertama

Cetak Hole in One, Watson Jaga Peluang untuk Menyalip Lee di BNI Indonesian Masters 2024

Pasca-Putaran Kedua BNI Indonesian Masters 2024, Pegolf Kanada Makin Kukuh di Puncak Klasemen

Cetak -10, Pegolf Kanada Pimpin Putaran Pertama BNI Indonesian Masters 2024

Digital Edition

COVER OKT NOV
Oktober - November 2024

Menantikan Pemenang Turnamen Termahal di Indonesia

Ags - Sep 2024
August - September 2024

Bersiap Untuk Kompetisi Terbesar-Pertama Se-Indonesia

COVER JUN JUL 2024
June - July 2024

Berburu Emas di Padang Le Golf National

Screenshot 2024-04-05 131223
April - May 2024

Kunjungan Ke Dua Destinasi Major