Thailand tidak pernah kehilangan bibit-bibit golf potensialnya. Kini, melalui Ratchanon Chantananuwat, Negeri Gajah Putih kembali menggebrak golf dunia dengan pemain mudanya setelah Atthaya Thittikul (pegolf wanita Thailand) melakukan hal itu pada 2017.
Usianya baru 14 tahun. Untuk seorang pegolf, Ratchanon Chantananuwat bisa dikategorikan sebagai junior. Namun, permainan Ratchanon bagaikan seorang siswa yang sedang menjalani kelas akselerasi (percepatan waktu belajar) dalam usianya. Dalam usia yang belia, pegolf amatir yang diakrab dengan panggilan “TK” ini mampu bersaing dengan para pegolf profesional yang memiliki jam terbang yang lebih tinggi.
Nama Ratchanon mulai terkenal di dunia internasional ketika debutnya di Asian Tour, Blue Canyon Phuket Championship, berakhir manis: posisi 15—dengan skor 71, 72, 68, dan 65. Keberhasilannya di arena profesional Asia itu berlanjut di tiga turnamen berikutnya: posisi 30 (Laguna Phuket Championship, peringkat 3 (Singapore International), dan posisi 34 (SMBC Singapore Open).
Di Singapore International, ia bahkan hampir menjadi juara jika tidak membuat satu double bogey dan satu bogey di dua hole akhir. Seandainya juara, Ratchananon akan mengukir rekor baru sebagai juara termuda di turnamen profesional yang saat ini masih dipegang Josh Hill. Josh menjuarai Al Ain Open (Mena Tour) di usia 15 tahun. Ratchananon pun akan menyamai prestasi pegolf Thailand Atthaya Thitikul yang menjadi pegolf wanita termuda yang memenangi Ladies European Thailand Open pada 2017.
Penampilan-penampilan apiknya di Asian Tour ini memberikan kesempatan Ratchanon untuk bertarung di turnamen yang lebih besar, yaitu Saudi International. Turnamen yang berhadiah total US$5 juta ini dihadiri para pegolf top dunia. Keikutsertaan Ratchanon ini mendapat sambutan para pegolf elite, di antaranya adalah Lee Westwood, yang menyempatkan diri untuk berfoto dengannya.
“Salah satu partner bermain saya adalah anak muda ini. @TK.RATCHANON.GOLF” kata Lee di akun Instagram-nya. “Ia 14 tahun. Pahami itu. 14!!!”
Ratchananon bermain dengan Lee, pegolf No. 41 Dunia, di putaran ketiga. Sebelumnya, di dua putaran pertama, ia berpartner dengan Cameron Smith (No. 11 Dunia) dan Joaquin Niemann (No. 33). Ia finis di posisi 71 dari 75 pegolf yang lolos cut. Ini merupakan prestasi tersendiri karena ia bersaing dengan Xander Schauffele, Patrick Reed, Phil Mickelson, Dustin Johnson, Ian Poulter, Sergio Garcia, Tony Finau, Paul Casey, Marc Leishman, dan Victor Perez, selain Lee, Joaquin, dan Cameron.
Arena profesional memang sudah menjadi mainan Racthananon dalam 1,5 tahun terakhir ini. Ia tampil untuk pertama kalinya di turnamen profesional pertama kalinya pada Agustus 2020, di Singha Pattaya Open. Ia berhasil finis di posisi 36 dalam usia 13 tahun. Sejak itu pengagum Tiger Woods ini selalu bermain di turnamen profesional. Sebelum turun di turnamen pro, Ratchanon memenangi dua turnamen junior, TJDT (Thai Junior Development Tour) Invitational dan Faldo Series Thailand Championship menjelang akhir 2020. Kini, Ratchanano adalah pegolf amatir No. 54 Dunia, dan No. 463 di Official World Golf Ranking.
Selain Tiger, Ratchananon pun mengagumi pegolf senior Thailand Thongchai Jaidee, yang pernah menjadi career money leader di Asian Tour. “Nasihat yang saya terima adalah bersenang-senanglah di sana (lapangan). Saya masih amatir. Jadi saya tidak ingin terlalu banyak menekan diri saya. Pegolf idola saya adalah Thongchai Jaidee. Saya beruntung bisa berlatih dengannya dan mendapatkan pengalaman golf darinya.”
Program akselerasi TK baru saja berjalan. Perjalanannya pun masih sangat panjang. Ada saatnya nanti TK menerima hasil akselerasinya (baca: gelar profesional pertamanya) tersebut. Yang pasti, dunia golf Asia akan semakin menarik dengan kehadiran “Ratchananon-Ratchananon” lainnya yang menunggu waktu untuk muncul.