Tahun ini bisa dibilang menjadi musim kebangkitan Cameron Smith. Keberhasilannya menembus Top 10 Official World Golf Ranking dimulai sejak Januari kemarin. Pegolf Australia berusia 28 tahun itu menjuarai Sentry Tournament of Champions—gelar ketiganya di PGA Tour. Namun, kemenangan Cameron di THE PLAYERS Championship pada pertengahan Maret, dan disusul posisi T3 di Masters sebulan berikutnya, mengangkatnya ke posisi tertinggi ranking dunia–No. 5—dalam karier profesionalnya. Siapa dan bagaimana perjalanan golf pria kelahiran Bribane ini? Berikut kisahnya:
Bagaimana karier Cameron di amatir?
Memulai golf di usia belia, Cameron memiliki bakat alam sehingga permainan golfnya mengalami kemajuan pesat. Pada 2009, ia menjuarai Handa Junior Masters. Dua tahun kemudian, beberapa gelar seperti Australian Boys’ Amateur, Australian Amateur Stroke Play, dan Victorian Junior Masters. Ia berhasil mempertahankan trofi di Australian Amateur Stroke Play pada 2012. Pada 2013, ia menjuarai Australian Amateur. Di tahun yang sama, Cameron beralih status ke profesional.
Petualangan Cameron di arena profesional….
Ia bermain di PGA Tour of Australasia pada 2013. Lalu, di 2014, menjajal kemampuan di Asian Tour. Turnamen PGA Tour pertamanya, yang merupakan joint sanction dengan Asian Tour, adalah CIMB Classic. Waktu itu, Cameron hanya berhasil menduduki T5. Kariernya di Asian Tour cukup cemerlang, finish di top 10 tujuh kali—termasuk di antaranya posisi T2 di Indonesian Masters.
Pada 2015, ia mendapat kesempatan bermain di PGA Tour dengan status Special Temporary Membership. Cameron berhasil menempati posisi keempat dalam debutnya di US Open—yang juga membuka invitation baginya di Masters 2016 (yang berakhir di T55). Musim 2016, ia terlempar dari PGA Tour dan bermain di Web.com. Akhir musim, Cameron kembali lagi ke PGA Tour setelah berhasil menyabet runner up di Nationwide Children’s Hospital Championship (turnamen Web.com). Sejak itu, penampilannya terus menanjak hingga akhirnya bisa mencapai Top 5 Dunia.
Gelar pertama di PGA Tour….
Cameron meraih sukses perdananya di luar Australia, dan juga titel professional pertamanya, adalah di Zurich Classic yang masuk dalam kalender PGA Tour. Ia dan Jonax Blixt menjuarai turnamen beregu itu.
Menang di Sentry Tournament of Champions justru mengukir rekor baru bagi Cameron.
Ia memenangi turnamen tersebut dengan skor total 34-under-par. Hasil ini memecahkan rekor yang sebelumnya dibukukan Ernie Els yang menjuarai turnamen di Hawaii itu dengan 31-under pada 2003.
Tidak hanya dari sisi prestasi, eksistensi Cameron di panggung golf dunia pun ditandai dengan potongan rambut mullet-nya.
Potongan rambut mullet–pendek di bagian samping dan depan, tetapi panjang di bagian belakang—dimulai pada 2021 (Sony Open). Gaya rambut itu, menurut Cameron, merupakan potongan quarantine (masa karantinanya ketika pandemic Covid 19). Potongan mullet ini rupanya membuat Cameron nyaman karena bisa menghibur orang-orang di sekelilingnya. Bahkan, ia menganggap gaya mullet tersebut adalah pesona keberuntungannya—dan ini pun bisa jadi benar.
Apa salah satu target Cameron tahun ini?
Salah satu goal Cameron adalah bisa memperkuat tim Internasional untuk President Cup, yang akan berhadapan dengan Tim AS di Quail Hollow, AS, pada September. “Saya pastinya ingin berada dalam tim,” kata Cameron, seperti dikutip CNN. “Saya sangat menikmati turnamen tersebut terakhir kali. Karena itu, saya akan sangat kecewa jika gagal masuk tim. Ini merupakan salah satu target saya sejak menjadi pemain pro, dan saya akan mencoba masuk lagi.”
DATA CAMERON SMITH
Tanggal Lahir: 18 Agustus 1993
Awal Status Pro: 2013
PRESTASI
2017 Zurich Classic of New Orleans*
(dengan Jonas Blixt, SWE)
Australian PGA Championship^
2018 Australian PGA Championship^
2020 Sony Open*
2021 Zurich Classic of New Orleans*
(dengan Marc Leishman, AUS)
2022 Sentry Tournament of Champions*
The PLAYERS Championship*
Keterangan:
+ Berstatus amatir
^ European Tour
* PGA Tour