Goal 2022: Think like Tiger

Fokus Rory McIlroy di 2022 ini berbeda dari rutinitas yang biasa dilakukannya di awal tahun. Perubahan ini memang terinsipirasi dari perjalanan hidup pegolf idola yang kini menjadi sahabat karibnya, Tiger Woods.

Mengawali awal tahun, Rory McIlroy biasa menulis target-targetnya – nama dan jumlah turnamen yang ingin dimenanginya – untuk satu musim ke depan di belakang tiket penerbangannya. Ia melipat dan menaruh boarding pass-nya itu dalam dompet. Di akhir musim Rory akan melihat lagi boarding pass-nya itu, untuk melihat mana yang tercapai dan mana yang miss. Hal yang terakhir ini menjadi evaluasinya untuk musim berikutnya.

Ritual ini kembali dilakukannya pada Januari kemarin. Namun, ini sedikit berbeda. Saat terbang ke Timur Tengah untuk tampil di Abu Dhabi HSBC Championship—turnamen pertamanya di musim 2022, Rory tidak lagi menulis seperti yang biasa dia lakukan, dan tidak di selembar kertas tetapi dalam sebuah jurnal. Ia memang tetap akan mewujudkan target-target sebelumnya yang ditulisnya, tetapi sekarang lebih pada “bagaimana” daripada “kapan”. Target-target tersebut ditegaskan dalam perubahan mindset dari Rory yang terinspirasi permainan idolanya sejak kecil, Tiger Woods.

Goal 2022: Think like Tiger

“Nggak bilang bahwa permainan saya sebanding dengan permainannya (Tiger),” jelas McIlroy, seperti dikutip AP. “Tetapi tentu saja ada beberapa aspek dari apa yang dia lakukan dengan sangat baik di masa lalu sehingga saya jelas ingin melakukannya ke dalam permainan saya.”

Pukulan driver yang menjadi kelebihan Rory akan dimanfaatkan dengan memilih area landing-nya. Statistik di PGA Tour 2021 menempatkannya sebagai pegolf kedua yang memiliki driver terpanjang rata-rata. Selain itu, ia pun akan lebih mengontrol approach terhadap permainannya.

“Saya pasti akan memilih tempat saya di mana saya dapat memanfaatkan kelebihan dari (pukulan) driver saya. Tetapi pemain terbaik dalam 30 tahun terakhir, Tiger, dia memilih ke (arah) mana dia memukul driver, dan dia memainkan permainan yang sangat terkontrol,” kata McIlroy.

Bertambahnya usia memang Rory sedikit lebih “bijak” dengan apa-apa yang ingin dicapainya. Perubahan itu berjalan sesuai dengan banyaknya pengalaman yang didapat dan tentunya membuka wawasan baru yang bisa menjadi alternatif lain dari usaha untuk mencapai target-targetnya itu.

“Ada masanya ketika Anda meraih apa yang ingin Anda capai, ternyata tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Banyak yang merasaka hal seperti itu. Anda mencapai puncak gunung yang Anda ingin raih dan berpikir, ‘Begini ya?’ Anda tidak merasakan sesuatu yang berbeda. Jadi, Anda harus mengatur ulang target-target Anda dan memahaminya dengan cara yang berbeda apa arti sukses bagi Anda,” jelas pegolf Irlandia Utara berusia 32 tahun ini.

Cara pandang ini memang bukan tanpa dasar. Rory punya cerita tersendiri dengan pendapatnya tersebut.

“Saya ingat ketika saya mendapat posisi No. 1 Dunia,” kenangnya. “Malam itu saya berpikir, ‘Begini ya?’ Saya pikir saya merasa berbeda, tetapi ternyata tidak. Saya masih bangun tiap pagi dan menggosok gigi seperti yang lain. Ini soal mencari kesenangan dalam apa yang Anda lakukan. Saya telah melakukan itu lebih baik sekitar satu tahun terakhir ini. Saya menemukan kegembiraan dalam bermain golf. Jadi, ketika Anda bicara soal motivasi, itu sweet spot-nya. Anda  cukup turun dan bermain sebaik yang Anda bisa lakukan. Itu yang memberikan Anda motivasi dan optimisme.”

Goal 2022: Think like Tiger

Refleksi Rory tersebut mungkin bisa dilihat dari Tiger, yang kini menjadi salah satu sahabat karibnya, yang menghadapi tekanan-tekanan lebih berat dari Rory. Sejak akhir 2009, Tiger yang merupakan mantan pegolf No. 1 Dunia itu mengalami berbagai masalah internal, dari kasus perselingkuhan yang mengakibatkan perceraian dengan istrinya—Elin Nordgren, cedera kaki, hingga cedera punggung. Persoalan-persoalan ini makin membebani Tiger karena ditambah dengan ekspektasi publik yang berharap banyak dengan performa tinggi Tiger yang seimbang perilakunya (on-off the course).

Dari 2009-2018, Tiger “hanya” meraih sembilan gelar PGA Tour. Publik mungkin memandang hasil ini bukan kualitas Tiger yang sesungguhnya. Namun, di balik itu, Tiger masih bisa mempertahankan kualitas dirinya karena menggunakan cara berpikir yang berbeda seperti yang dilihat Rory pada diri Tiger. Melalui torehan prestasinya, Tiger masih bisa survive, setidaknya ini hasil yang “tidak buruk”—menurut Rory.

Keberhasilan Tiger pada US Masters 2019 menginspirasikan sudut pandang baru bagi Rory. Di usia 43 tahun, Tiger menang di Augusta dengan penampilan impresif. Ia seakan menunjukkan jati diri baru bahwa Tiger yang saat ini adalah penyintas dari 10 tahun masa naik-turunnya itu. Dan Rory ingin berpikir seperti Tiger.

Goal 2022: Think like Tiger

Musim lalu, Rory memang mencatatkan dua kemenangan, tetapi ia pun harus menggarisbawahi performanya yang tidak konsisten dan juga keputusannya mengutak-atik pelatih yang berujung pada penampilannya. Namun, pelatih terakhirnya, Michael Bannon, setidaknya memberikan pencerahan atas hasil Rory dalam empat penampilan terakhirnya (hingga Dubai Desert Classic pada 30 Januari lalu), posisi T6, 18, T12, dan 3.

Di Dubai Desert Classic, Rory hanya kalah satu stroke dari Viktor Hovland yang menang play-off dengan Richard Bland. Seandainya tidak bogey di hole akhir, mungkin Rory masih bisa mengukir sesuatu yang berbeda di awal tahun ini. Meski sedikit kecewa, pegolf yang kini menempati posisi No. 6 Dunia itu yakin bahwa ini bagian dari proses perubahan yang sedang dijalaninya—seperti yang pernah dan masih dilakukan pegolf idolanya itu.

Share with

More News

Format 72 Hole? Nggak Masalah….

Empat Asisten Kapten Tim Internasional Presidents Cup 2024 Diumumkan

Peningkatan Kualitas Turnamen Medco-Pondok Indah International Amateur 2024

Raja Baru OOM Asian Tour

Digital Edition

Screenshot 2024-04-05 131223
April - May 2024

Kunjungan Ke Dua Destinasi Major

Screenshot 2024-02-05 at 13.13.38
February - March 2024

Pemain Terbaik Indonesia Musim 2023

Cover
December 2023 - January 2024

Juara Sejati di Jagat Golf Indonesia

cover
October - November 2023

Petualangan Viking di Benua Merah