Dari Wonderteen ke Wonderwoman

Saat memulai perjalanannya di kompetisi wanita LPGA Tour pada awal 2022, Atthaya Thitikul sebenarnya sudah membawa CV bagus: juara Order of Merit Ladies European Tour 2021. Musim debutnya di kompetisi Eropa pada musim lalu itu memang menunjukkan hasil yang positif bagi pegolf Thailand yang waktu itu baru setahun menjalani status profesionalnya. Dari 20 turnamen yang diikutinya, wanita berusia 19 tahun ini berhasil mencapai finis 14 kali Top 10, 7 di antaranya berada di Top 3 (dengan dua gelar juara).

Mengawali debut di LPGA pada Januari lalu, Thitikul sudah berada di posisi No. 19 Dunia. Namun, pegolf yang akrab dipanggil “Jeeno” itu hanya perlu 2 bulan untuk bisa menyabet gelar perdana (JTBC Classic) pada 24 Maret. Peringkatnya pun melonjak ke posisi 5 Dunia di akhir Maret. Enam bulan kemudian, Thitikul menambah koleksi gelarnya (Walmart NW Arkansas Championship). Posisinya pun makin mantap di no. 3.

Photo: Getty Images

Potensi Thitikul menyodok ke posisi No. 1 sebenarnya sangat besar. Penampilannya yang terbilang stabil sejak mulai terjun di kompetisi LPGA Tour memberikan keyakinan itu. Tanggal 31 Oktober kemarin menjadi momen sejarah pegolf yang berusia 19 tahun ini. Ia menjadi “Ratu Golf Dunia”, menggusur Jin Young Ko (Korea) yang berada di posisi tersebut sejak 31 Januari 2022. Thitikul sempat berada di puncak selama seminggu, yang kemudian tergeser ke posisi kedua setelah Nelly Korda naik ke No. 1.

Thitikul merupakan pegolf ke-16 yang berhasil menduduki kursi No. 1 Dunia, dan pemain kedua Thailand yang berhasil membukukan prestasi itu setelah Ariya Jutanugarn pada 2017. Sebagai rookie, ia menjadi pegolf kedua yang bisa mencapai ranking 1 dunia setelah Sung Hyun Park (Korea) pada November 2017-2019. Sementara, merujuk pada usia, Thitikul (19 tahun, 8 bulan, dan 11 hari) merupakan pegolf kedua setelah Lydia Ko (17 tahun, 9 bulan, dan 9 hari) yang berhasil menduduki puncak Rolex Ranking.

“Ini berarti sangat banyak bagi tim, keluarga, supporter, dan diri saya sendiri. Merupakan sebuah kehormatan mendapati nama saya berada di atas di antara nama-nama besar dalam golf,” kata Thitikul, seperti dikutip LPGA. “Adalah yang sangat spesial bisa mencapai puncak, tetap lebih sulit untuk mempertahankannya. Saya masih perlu banyak belajar dari para legenda dan para pegolf saat ini saat on dan off the course. Saya akan terus bekerja keras untuk keluarga, tim, fan, dan negara saya.”

Photo: Getty Images

Dengan dua gelar LPGA tersebut, Thitikul berhasil  Louise Suggs Rolex Rookie of the Year. Hingga CME Group Tour Championship kemarin ,  Thitikul telah membukukan 16 kali finis Top 10 dari 25 penampilannya di LPGA. Ia hanya mengalami 1 kali missed the cut. Luar biasa!

Jika merujuk ke belakang, sejak di amatir, prestasi Thitikul memang sudah luar biasa. Mantan pegolf amatir No. 1 Dunia ini malang melintang di kompetisi amatir dunia. Ia bahkan bisa mengukir rekor sebagai juara termuda (dalam statusnya sebagai pegolf amatir) yang memenangi turnamen professional internasional (LET Thailand Championshiop) di usia 14 tahun pada 2017. Wonderteen saat itu kini telah menjadi wonderwoman.

Share with

Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on pinterest
Share on email

More News

Nostalgia Berbuah Gelar Kedua

Juara Kompetisi Amatir Usia 25-55 Tahun Terbang ke Malaysia

Bridgestone 23B Ramaikan Pasar Golf Indonesia

Lima Pegolf Lolos Kualifikasi

Digital Edition

cover
October - November 2023

Petualangan Viking di Benua Merah

Cover
August - September 2023

Misi Roma: Mematahkan Dominasi AS

Cover
June - July 2023

Euforia Sajian Profesional LIV Golf

Cover
April - May 2023

Kompetisi Untuk Takhta No. 1 Dunia