Kabupaten Kulon Progo memiliki topografi yang menarik. Pegunungan Bukit Manoreh menjadi dasar topografi di bagian utara dan tengah. Di bagian utara ada wilayah dataran tinggi yang menyejukkan dengan puncak tertinggi Suroloyo, sedangkan peralihan dataran rendah dan perbukitan di bagian tengah. Di bagian selatan, ada dataran rendah dengan wilayah pantai.

Seperti halnya kota Yogyakarta, Kabupaten Kulon Progo pun memiliki atmosfer budaya lokal Jawa yang sangat kuat. Wajah-wajah kearifan khas penduduk Yogya pun terpancar di kabupaten ini, bahkan cenderung lebih kuat karena arus modernisasi tidak sekencang di Yogya. Namun, itu justru menjadi daya tarik wisatawan untuk datang ke kabupaten yang memiliki luas 586,27 km2.
Hal lain yang juga menjadi magnet wisatawan adalah sebagian besar destinasi berada di pegunungan Bukit Manoreh. Ketika back to nature menjadi prinsip utama sebagian besar wisatawan yang bosan dengan hal-hal yang berbau modern, bertandang ke area-area yang menyajikan alam sebagai menu utama menjadi satu keharusan. Di sinilah Kulon Progo masuk dalam satu destinasi yang wajib didatangi.

Pegunungan Menoreh yang membentang dari barat laut Kabupaten Kulon Progo hingga bagian selatan Kabupaten Magelang (utara Kulon Progo) ini memang menawarkan berbagai wisata alam, dari air terjun, goa, perkebunan teh, hingga puncak Suroloyo.
Wisata alam Kalibiru menjadi destinasi utama kala berwisata ke Kulon Progo. Terletak di Pegunungan Manoreh, area yang berada di ketinggian 450 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini menyuguhkan pemandangan berupa Waduk Sermo dan hamparan hutan yang luas. Dengan penataan yang lebih kekinian, wisata alam Kalibiru yang mulai beroperasi pada pertengahan 2009 ini menjadi salah satu destinasi populer di kabupaten ini, yang kemudian disusul dengan wisata-wisata alam lainnya.