Menjelang PGA Championship 2024, Brooks Koepka berhasil menjuarai LIV Golf Singapore pada Minggu (5/5) kemarin. Ini menjadi gelar keempat Koepka, yang menorehkan sejarah di LIV Golf sebagai pegolf pertama yang mampu mengoleksi 4 trofi. Pegolf AS berusia 34 tahun tersebut memenangi LIV Golf Singapore dengan skor total 198 (-15), unggul 2 pukulan dari Cameron Smith dan Marc Leishman.
Kemenangannya di Sentosa Golf Club ini memberikan kepercayaan diri yang besar bagi Koepka yang akan mempertahankan gelar di PGA Championship pekan depan. Juara 5 kali major ini punya feeling yang bagus untuk kunjungannya ke Valhalla Golf Club pada 16-19 Mei nanti.
“Semuanya mulai terlihat,” kata Koepka. “Saya suka dengan tren yang ada.”
Mantan pegolf No. 1 Dunia ini mampu mempertahankan dua gelar major yang berbeda. Yang pertama, pada US Open, Koepka mewujudkannya pada 2017 dan 2018. Ia kemudian melanjutkan kemenangan back-to-back di PGA Championships 2018 dan 2019. Jadi, pengalaman untuk mempertahankan gelar bukanlah hal yang baru bagi Koepka.
Meski optimistis dengan kemampuannya, Koepka tidak mau terlalu jumawa. Kapten tim Smash GC ini tetap berhati-hati untuk tidak terlalu percaya diri.
“Satu hasil tidak berarti apa-apa dalam skema permainan,” katanya, dalam konferensi pers usai kemenangannya di LIV Golf Singapore.“Selama dua pekan ke depan, banyak hal bisa berubah. Saya telah melihat beberapa pemain yang gagal lolos cut dan kemudian menang dan menang dan kemudian tidak bertanding di pekan berikutnya. Itu semua naik-turun.”
Koepka tidaklah sendiri. Cameron Smith pun berada dalam keyakinan yang tinggi. Di dua putaran terakhir LIV Golf Singapore, pegolf Australia ini mampu menunjukkan permainan yang impresif. Meski gagal di nomor individual, bersama rekan senegaranya dan satu tim Ripper GC Leishman, Smith mampu mengantarkan timnya meraih trofi beregu back-to-back di Sentosa Golf Club.
Di putaran terakhir, Smith bahkan membukukan skor 64 (7-under) yang mengantarkannya ke T2 dengan skor total 13-under. Ia menjawab keraguan banyak pihak ketika di hari pertama hanya membuat skor even par (71). Namun, masalah yang dihadapi Smith di putaran pertama adalah cedera pinggul. Beruntung, cedera tersebut bisa teratasi di dua putaran akhir.
“Senang rasanya bisa menyelesaikan terapi pinggul ini. Sejujurnya, saya kesulitan pada Jumat (putaran pertama),” katanya. “Fisioterapis saya melakukan pekerjaan yang bagus dan beberapa hari terakhir ini terasa luar biasa.”
Performa bagus ini tentu saja membangkitkan harapan Smith saat berkunjung ke Valhalla Golf Club, Kentucky, pekan depan. Meski demikian, ia perlu melakukan terapi tambahan untuk pinggulnya sebelum datang ke PGA Championship nanti.
“Tidak ada yang lebih baik selain finis yang terbaik untuk sebuah turnamen besar,” ujarnya.
Di major pertamanya tahun ini, Smith berhasil finis di posisi keenam. Ia pun perlu tampil bagus di PGA Championship untuk memperbaiki peringkatnya di Official World Golf Ranking agar mimpi tampil di Olimpiade 2024 Agustus nanti tetap hidup. Karena itu, cedera ini tetap perlu diwaspadai agar tidak mengganggunya mimpinya itu.
“(Cedera) Ini hanya kambuh dari waktu ke waktu. Saya mungkin telah mengalaminya selama dua tahun terakhir,” kata Smith tentang masalah pinggulnya. “Saya pikir karena cuaca yang panas dan betapa lembutnya tanah, saya hanya perlu bekerja sedikit lembur dan merasa sedikit sakit pada hari pertama dan berjuang untuk masuk ke sisi kiri.”
Pekan ini, setelah bertarung di 2 event LIV Golf dalam 2 pekan berturut-turut (Adelaide dan Singapura) Smith hanya perlu beristirahat sebentar dan memperbaiki cederanya sebelum berangkat ke Kentucky Minggu nanti. “Saya pikir kami telah menjalani beberapa minggu yang panjang. Adelaide sangat menguras energi, seperti yang saya katakan sebelumnya, dan minggu ini sangat panas,” katanya.
“Saya pikir itu menguras banyak tenaga dari semua orang. Mungkin hal yang baik untuk memiliki beberapa minggu libur. Saya pikir kami telah menjalani beberapa pekan yang panjang dan mungkin tidak sabar untuk kembali ke keluarga kami dan beristirahat serta tidur.”
Smith memang ingin menorehkan finis yang terbaik di PGA Championship 2024. Hasil terbaik pegolf berusia 30 tahun tersebut di major ini adalah T9 dalam 8 kali keikutsertaannya di PGA Championship dalam 9 tahun terakhir.