Sejak 2016, Gunung Geulis Country Club selalu menjadi bagian dari kalender Asian Development Tour (ADT), baik sebagai venue maupun sebagai host ADT itu sendiri. Mulai 2023, Gunung Geulis Country Club kembali menjadi venue untuk turnamen The Indonesia Pro-Am presented by Combiphar & Nomura. Kepada OB Golf, President Director Gunung Geulis Country Club Agung Budiman menjelaskan keterlibatan Gunung Geulis dalam turnamen ADT ini.
Dalam 8 tahun terakhir, Gunung Geulis Country Club tidak pernah absen dari ADT. Apa sebenarnya keinginan Gunung Geulis terlibat dalam kegiatan ADT ini?
Tentunya berawal dari 2016, di mana Gunung Geulis diberikan kesempatan untuk ADT event. Waktu itu kita ada peluang untuk menjadi venue ADT event. Sponsor sudah ada. Motivasinya, bukan melihat dari sisi bisnis, melainkan keinginan untuk mengembangkan olahraga golf ini supaya lebih diminati dan supaya game itu bertambah populer. Satu, passion saya juga ada di sini. Kedua, juga kalau golf ini enggak berkembang nih 10 tahun 20 tahun ke depan siapa yang main golf dan pada saat itu kayaknya semua lapangan golf di seluruh dunia punya kesulitan yang sama, menurunnya populasi. Jadi motivasinya ya itulah untuk grow the game, terutama di negara Indonesia sendiri.
Apakah ada ekspektasi dengan adanya ADT di Indonesia?
Kita tiap tahun ada peluang untuk bikin ADT sampai akhirnya kita juga bikin event sendiri. Ya, tentunya ekspektasinya ada pemain dari kita yang bisa juara. Dan (ADT) itu berlangsung sekian lama. dan akhirnya kita mendapatkan satu juara itu tahun lalu event yang kita selenggarakan bersama-sama dengan Combiphar. Itu pun berjalan setelah beberapa tahun kan. Ya tentunya supaya top professional players kita juga bisa bertanding di internasional. Tapi kan yang namanya proses itu harus berjalan. Nggak tiba-tiba jago langsung main di luar negeri. Semuanya ada prosesnya dan kita berikan peluang itulah.

Namun, untuk kompetisi pro-am kali ini, apakah ada persiapan khusus di Gunung Geulis?
Untuk course-nya sendiri, persiapan khusus tentunya ada. Kita coba mempersiapkan lapangan sebaik-baiknya untuk memberikan tantangan yang maksimum kepada pemain-pemain yang akan bertanding. Kalau persiapan sih itu.
Untuk Pro-Am ini, 2 lapangan Gunung Geulis akan digunakan. Dari 2 course ini, mana yang lebih sulit?
Kalau dari segi lapangan, dua lapangan Gunung Geulis, West dan East Course, itu dikategorikan sebagai lapangan yang enggak jauh ya. Total distance-nya pendek tapi banyak orang bilang susah sekali karena memang beda lapangan biasanya beda tantangan. Tantanga Gunung Geulis ini sangat berbeda dengan lapangan-lapangan golf lain di Jakarta. Dari kedua lapangan, mana yang lebih challenging? Kalau menurut saya itu West Course. West Course itu, walaupun distance-nya tidak panjang, memerlukan bukan hanya akurasi melainkan sebenarnya lebih ke positioning. Mesti pintar taruh bolanya di mana, how to attack the green gimana, karena to get a birdie di West Course tuh susah karena greennya very tricky jadi (perlu) positioning. Kalau East Course, tantangannya beda. Dari segi green lebih mudah, dan dari segi distance kira-kira hampir sama, tapi East Course itu lebih perlu akurasi. Selama bisa akurat, harusnya bisa birdie banyak. Kalau di West Coast main akurat pun belum tentu bisa dapat birdie kalau positioning (bola)-nya salah. Tapi ya mudah-mudahan semuanya happy-lah dengan tantangan yang diberikan lapangan-lapangan ini.
Penulis: YM/ OB Golf