Temuan-Temuan Menarik di Golf

Sejak golf pertama kali diperkenalkan perangkat-perangkat yang berkaitan dengan olahraga ini pun ditemukan. Ini tentu saja membuat golf terlihat lebih mudah dimainkan. Berikut beberapa temuan yang saat ini masih eksis dan tetap digunakan dalam perkembangan golf.

Credit: Getty Images

Tee Golf

Penemu tee golf adalah dr. George Grant, seorang dokter gigi. Sebelum ada tee golf, pegolf menggunakan gundukan pasir untuk menopang bola sebelum dipukul. Karena itu, mereka membawa ember kecil berisi pasir atau lumpur kering dari satu hole ke hole lain untuk membuat tee. Namun, beberapa lapangan golf menyediakan tempat berisi pasir atau lumpur kering di masing-masing hole.

Grant yang merupakan penggila golf merasa frustrasi karena bola kadang bergerak di atas gundukan pasir sebelum dipukul. Ia pun mendapat ide dengan memotong kayu yang ditajamkan ujungnya agar mudah ditancapkan ke tanah. Di atasnya, ada sebuah cekungan untuk menyangga bola. Grant mematenkan tee golf kayu pertamanya pada 1899, tetapi tidak pernah mencari keuntungan dari itu.

Stimpmeter

Stimpmeter merupakan alat yang wajib dipegang para superintendent untuk mengetahui kecepatan green. Alat ini ditemukan Edward Stimpson pada 1935. Ia membuat alat tersebut setelah mendengar cerita para pegolf yang kesulitan menghadapi kecepatan green dalam US Open 1935 di Oakmont. Perjuangan  alumnus Harvard ini agar stimpmeter ini menjadi alat resmi di USGA baru tercapai 43 tahun berikutnya, 1978. USGA memodifikasi model lama Stimpson.

Credit: Getty Images

Uniknya, Stimpson tidak mematenkan alat ini. “Ini merupakan hasil kerja keras saya dan bukan untuk mencari keuntungan. Jika ada yang bisa saya lakukan untuk membuat golf menjadi olahraga yang lebih baik, saya akan lakukan dengan senang hati,” katanya ketika menyurati USGA, seperti dikutip Golf Week. USGA menamai alat tersebut, stimpmeter, sebagai apresiasi atas dedikasi Stimpson terhadap olahraga golf.

Graphite Shaft

Saat ini ada dua pilihan shaft umum untuk pegolf: steel atau graphite. Untuk hal yang kedua, Frank Thomas merupakan penemunya pada awal 1969. Thomas yang bekerja di Shakespeare Sporting Goods Co sebagai kepala teknik desain memperkenalkan shaft dari serat karbon yang telah dikembangkan pada pertengahan 1960 untuk industri luar angkasa. Thomas kemudian mencoba untuk mengembangkannya untuk industri golf.

Credit: David Arky

Graphite shaft pertama diproduksi Shakespeare Sporting Goods, tetapi kurang diminati karena biayanya relatif mahal. Hingga akhirnya Bruce Williams menyempurnakan shaft tersebut dengan biaya yang lebih terjangkau.

Steel shaft

Ada dua nama yang memopulerkan shaft dari steel ini. Yang pertama adalah seorang pandai besi asal Inggris yang juga pegolf berbakat bernama Thomas Horsbaugh. Ia membuat seperangkat stik golf dengan steel shaft pada 1893. Shaft karya Horsbaugh ini kemudian dipatenkan. Meski Horsbaugh bisa memperbaiki handicap-nya hingga 4 dengan shaft buatannya, steel shaft ini tidak populer di kalangan pegolf karena terlalu berat untuk dimainkan–kecuali pegolf itu memiliki tenaga yang kuat–sehingga gagal diproduksi secara massal. Hak patennya sendiri berakhir pada 1920.

Yang kedua adalah Arthur Franklin Knight, seorang teknisi listrik asal AS yang juga penggila golf. Ia memperkenalkan temuan stik golf dengan shaft dari tabung baja pada 1909 dengan menyatakan bahwa shaft baja ini lebih mudah digunakan dibanding shaft dari kayu hickory (shaft yang populer saat itu). Inovasi steel shaft ini kemudian dipatenkan setahun kemudian.

Namun, R&A dan USGA tidak mengizinkan penggunaan steel shaft ini dalam turnamen. Meski dilarang, penggunaan steel shaft perlahan-lahan mulai diterima kalangan lebih luas publik golf dengan beberapa penyempurnaan di awal 1920. Pada 1924 USGA mengizinkan steel shaft ini, sedangkan R&A membolehkannya pada 1929 setelah Pangeran Wales menggunakannya yang memaksa badan peraturan amatir itu mengubah larangan shaft tersebut. Di tahun yang sama, True Temper berhasil mengembangkan shaft steel ramping dan ringan yang pertama. Pada 1930, Spalding merilis satu set iron bertanda tangan Bobby Jones, yang menggunakan steel shaft dengan cat warna hickory. Upaya ini berhasil mempengaruhi sebagian besar pegolf, yang kemudian menjadi transisi pergeseran hickory ke baja.

Share with

More News

Berbagi bersama Anak Yatim di Acara Berkah Ramadan Royale Jakarta Golf Club

Januari 2025, Liga Golf Virtual Dimulai

Hasilkan Rp3,73 triliun, The 151th Open Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi

Pengukuhan Status No. 1 Dunia

Digital Edition

Screenshot 2024-02-05 at 13.13.38
February - March 2024

Pemain Terbaik Indonesia Musim 2023

Cover
December 2023 - January 2024

Juara Sejati di Jagat Golf Indonesia

cover
October - November 2023

Petualangan Viking di Benua Merah

Cover
August - September 2023

Misi Roma: Mematahkan Dominasi AS