So Yeon Ryu Pimpin Putaran Pertama

Bermain di Pondok Indah Golf, So Yeon Ryu (KOR) mampu membukukan skor terendah di putaran pertama Simone Asia Pacific Cup. Mencetak 65 (7-under par), pegolf berusia 32 tahun ini langsung memimpin leaderboard turnamen yang berhadiah US$ 750 ribu. Skornya pun makin impresif karena tanpa ada bogey satu pun.

“Jujur saja, saya sedikit gugup pagi ini. Saya datang terlambat dari Korea karena sudah lama pulang ke Korea. Tapi, semuanya terbayar dengan Bomee Lee. Bermain dengan dia membantu saya menjadi lebih rileks. Putting saya sangat bagus hari ini dan bisa bermain tanpa bogey,” kata So Yeon, yang menyandang 6 gelar LPGA Tour—dua di antaranya adalah gelar major (US Women’s Open 2011 dan Ana Inspiration 2017).

So Yeon Ryu (kiri) dan Bomee Lee, credit: Simone Asia Pacific Cup

So Yeon mengakui keberhasilann di putaran pertama ini memang terbantu jasa kedi. “Saya sangat terbantu oleh kedi dalam membaca green. Saya coba memahami green di sini dan akhirnya saya bisa bemain dengan confident,” kata So Yeon. Kondisi cuaca, tambahnya, sangat panas, tapi dia tetap bisa fokus pada permainan karena dapat menikmati permainan bersama Bomee.

Princess Mary Superall, credit: Erlangga Tribuana

Meski demikian, So Yeon hanya unggul satu pukulan dari Princess Mary Superal (PHI) dan Lydia Ko (NZL), yang sementara berada di T2. Rekan main So Yeon, Bo Mee, berada di posisi 4 dengan skor 67 (5-under).

Ko yang difavoritkan dalam Simone Asia Pacific Cup memang terlambat panas. Setelah hanya berhasil mencetak satu birdie di front nine, pegolf No. 5 Dunia ini menambah tiga birdie di back nine, dan menutup putaran pertama dengan eagle. Pertolongan bintang muda Indonesia Jonathan Xavier Hartono yang menjadi kedi Ko turut mendukung permainannya di hari ini.

Lydia Ko, credit: Simone Asia Pacific Cup

“Menyenangkan bisa mendapatkan advice-nya (Jonathan), meski kedi regular saya tidak ada di sini. Ia mengenali lapangan sangat baik. Ia punya banyak pengetahuan dan benar-benar membantu, khususnya jenis rumput ini. Saya bisa belajar darinya,” jelas Ko.

“Secara overall, saya memukul cukup konsisten. Ada beberapa putt yang seharusnya bisa saya masukkan, tetapi gagal dilakukan,” tambah Ko.

Patricia Sinolungan, credit: Erlangga Tribuana

Sementara itu, Patricia Walanda Sinolungan menjadi pegolf Indonesia yang mencetak hasil terendah bagi tuan rumah. Membukukan skor 71 (1-under), Patricia yang berstatus amatir ini berada di T7 dengan dua pegolf lainnya, Maria Shinohara (Jepang) dan You Min Hwang (Korea).

Start permainan tadi pagi cukup solid. First three hole bisa main dua under. First nine finish dua under. Putting-nya hari ini cukup bagus. Aku banyak dapat kesempatan birdie, tapi di sembilan hole terakhir cukup menantang. Di hole 18 saya berhasil menyelesaikan pertandingan dengan satu under,” kata Patricia yang akrab disapa dengan nama Patty. Dia mencetak lima birdie di hole 3,10,12,14, dan 18. Namun juga membuat bogey di hole 2,5,13, dan 15.

Pressure pasti ada. Apalagi banyak pemain LPGA. Tapi saya sangat bangga bisa mewakili para pegolf amatir Indonesia,” tambah  Patricia.

Share with

More News

Akhir Petualangan Chaccara

Kerja Sama Multi-Tahunan dengan FOX Sports

Pergantian Tampuk Kepemimpinan

Soal Slow Play, PGA Didesak Tiru LPGA Tour

Digital Edition

Cover Feb-Mar 2025
Februari - Maret 2025

Quo Vadis LIV Golf League Musim 2025?

Screenshot 2024-12-06 170527
Desember 2024 - Januari 2025

Panggung Istimewa Richard T. Lee

COVER OKT NOV
Oktober - November 2024

Menantikan Pemenang Turnamen Termahal di Indonesia

Ags - Sep 2024
August - September 2024

Bersiap Untuk Kompetisi Terbesar-Pertama Se-Indonesia