Crushers GC lagi-lagi menunjukkan mentalitas tim dalam mengejar ketertinggalan defisit pukulan. Abraham Ancer berhasil lolos dari lubang jarum usai mengatasi playoff untuk meraih gelar individual pertamanya.
Debut LIV Golf Hong Kong menyajikan drama menegangkan dalam dua nomor yang dipertandingkan pada putaran akhir. Di nomor beregu, tim Crushers GC kembali menjadi buah bibir. Setelah pertunjukan memukau di Jeddah dengan upaya mengejar deficit, tim pimpinan Bryson DeChambeau kembali berada dalam situasi yang sama di putaran akhir.
Tertinggal 7 pukulan dari leader Fireballs (28-under) usai 36 hole, Crushers menunjukkan determinasi tinggi di hari akhir dengan menyelesaikan 14-under untuk finis 35-under. DeChambeau dkk. menang dengan keunggulan 2 pukulan dari Torque yang bertahan di posisi 2 sejak putaran kedua. Atas hasil ini, Crushers telah memenangi 4 turnamen dari 7 event LIV Golf terakhir, termasuk Team Championship 2023.
“Sungguh tim yang hebat,” kata Casey. “Kami memiliki sesuatu – kami sempat membicarakannya secara singkat setelah Jeddah, bahwa kami memiliki sesuatu yang tidak bisa diukur, dan saya sangat yakin akan hal itu.”
DeChambeau menambahkan, “Kami tahu dengan empat skor yang tersisa, kami akan tetap berada di dalamnya, apa pun yang terjadi di hari terakhir. Kami menginjak pedal gas hari ini dan menunjukkan siapa diri kami.”
Drama berikutnya pun terjadi di nomor individual. Peluang juara Abraham Ancer hampir pupus setelah penampilan gemilang dalam 2 hari pertama. Hujan yang turun pada putaran akhir menjadi tantangan yang menyulitkan bagi bintang Fireballs GC ini untuk menjaga performanya. Hasilnya, ia harus memperpanjang perjuangannya karena memiliki skor yang sama dengan Cameron Smith dan Paul Casey dengan 13-under. Beruntung, pemain asal Meksiko ini bisa menghentikan kedua lawannya itu di hole pertama, dan berhak atas gelar individual pertamanya.
“Itu benar-benar sangat sulit,” kata Ancer. “Saya membuatnya jauh lebih menegangkan daripada yang saya bayangkan… Saya sangat bangga dengan perasaan saya secara mental dan bagaimana saya bertarung sepanjang putaran dengan tidak mengeluarkan kemampuan terbaik saya.”
(Penulis: Yulius Martinus – OB Golf)