Jika nomor individu putra berjalan sesuai rencana, tidak demikian halnya di nomor individu putri. Bianca Naomi Amina Laksono meraih poin pertama di ranking dunia usai menyabet gelar pertamanya di amatir.
Debut kompetisi Junior Intercollegiate Golf Series I yang berlangsung di Damai Indah Golf-Pantai Indah Kapuk Course mengukuhkan dua juara: Randy Arbenata Mohamad Bintang (nomor putra) dan Bianca (putri). Turnamen yang digelar atas kerja sama Ciputra Golf Foundation dengan Perhimpunan Organisasi Alumni Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (Himpuni) ini digelar pada 23-25 November lalu.
Memimpin selama tiga hari, Randy yang merupakan juara Kejurnas Junior 2019 tidak mengalami kesulitan untuk mencapai takhta juara. Di putaran terakhir Randy harus berjuang lebih keras, dengan mencetak dua birdie, dua bogey, dan satu triple bogey. Namun, pegolf asal Kabupaten Bekasi ini masih bisa mempertahankan keunggulannya dari Rayhan Abdul Latief yang memang menjadi lawan kuatnya selama tiga hari turnamen tersebut dengan tiga pukulan.
”Sampai di hole 15 sebenarnya saya masih merasa percaya diri untuk bisa bermain di bawah par, tapi di par 3 hole 15 saya justru mendapat triple bogey,” tutur Randy. ”Saya senang bisa menjuarai ajang ini, meski demikian permainan saya sebenarnya masih harus diperbaiki lagi.”
Pertarungan sesungguhnya justru terjadi di kelompok putri. Memulai putaran akhir, pimpinan sementara leaderboard setelah 36 hole, Rayi Geulis Zullandari, memimpin dengan dua pukulan dari Bianca dan Sania Talita Wahyudi yang sama-sama berada di posisi kedua. Ketiganya bertarung di grup terakhir yang memulai putaran akhir dari hole 10.
Bianca sempat menipiskan selisih pukulan, jadi satu, di hole 14. Namun, double bogey Bianca di hole berikutnya membuat posisi Rayi mulai meninggalkannya dengan keunggulan tiga pukulan. Di hole 16, Rayi menambah selisih satu pukulan lagi usai Bianca bogey. Sayang, bencana double bogey di hole 17 memangkas keunggulannya (+7) sehingga hanya unggul dua pukulan dari Bianca dan Sania (+9).
Sembilan hole kedua menjadi titik balik keunggulan Bianca. Birdie di hole 4 membuat pegolf binaan CGF ini, bersama Sania yang juga dari CGF, memimpin leaderboard (+8) dengan satu pukulan ketika di hole yang sama Rayi justru membuat bogey. Bianca akhirnya memimpin sendirian di hole 8 saat Sania mencetak bogey. Meski menutup hole akhir dengan bogey, Bianca memastikan diri sebagai juara karena Rayi dan Bianca pun membukukan bogey dan triple bogey. Bianca menyabet gelar perdana sepanjang karier amatirnya selama tujuh tahun.
”Senang, pastinya senang sekali karena bisa memenangkan ajang ini. Memang ada sedikit perasaan bakal menang, tapi saya tidak ingin terlalu berharap dan berusaha bermain sebaik mungkin,” ujar Bianca, yang merupakan atlet binaan CGF ini. Keberhasilan Bianca ini makin lengkap dengan poin pertamanya di World Amateur Golf Ranking.