Talor Gooch kini menjadi salah satu pegolf elite di LIV Golf League. Dua kemenangan berturut-turut membuat nama pegolf AS ini tercatat dalam sejarah baru LIV Golf.
Berlangsung di Serapong Course, Sentosa Golf Club pada 28-30 Mei, LIV Golf Singapore presented by Resorts World Sentosa merupakan persinggahan kelima dari liga golf yang diprakarsai mantan pegolf legenda Australia Greg Norman tersebut. Bagi Singapura, ini merupakan perhelatan pertama setelah LIV Golf memulai debut kompetisi pada tahun lalu.
Sebelum LIV Golf Singapore presented by Resorts World Sentosa, 4 pemain telah menyabet masing-masing gelar di 4 turnamen LIV Golf: Charles Howell III di Mayakoba, David Lee di Tucson, Brooks Koepka di Orlando, dan Talor Gooch di Adelaide. Sementara, tim Crushers GC (Mayakoba), Fireballs GC (Tucson), Torque (Orlando), dan 4Aces GC (Adelaide) telah menjadi jawara beregu di 4 kota pertama LIV Golf League.
Penerapan sistem promosi-degradasi di musim ini memang membuat setiap kompetisi LIV Golf ini semakin hangat dan ketat. Masing-masing peserta pastinya akan menampilkan permainan terbaiknya agar tetap di zona aman pada klasemen. Ini pula yang terjadi di LIV Golf Singapore presented by Resorts World Sentosa, yang menghadirkan 48 pegolf internasional dalam pertarungan 54 hole.
Ketika semua pandangan tertuju pada beberapa pemain bintang yang memang diincar sejak menginjakkan kaki di Serapong, Gooch rupanya kembali muncul sebagai tokoh baru yang mulai menarik perhatian. Usai menang di Adelaide pekan sebelumnya, magnet Gooch belum memberikan dampak yang signifikan.
Bermain dengan dua pegolf berpengalaman, Phil Mickelson dan Cameron Smith, Gooch tidak demam panggung. Ia bahkan memimpin putaran pertama dengan skor 64 (7-under), dan kemudian mempertahankan posisi di atas dengan tambahan skor 65 (6-under). Kali ini, Sergio Garcia mendampingi Gooch di puncak dengan skor sama-sama 13-under.
Pertarungan di hari terakhir pun cukup ketat. Gooch dan Garcia saling berkejaran skor. Sama-sama membukukan skor akhir 17-under, keduanya akhirnya harus bertanding di partai play-off, yang keempat kalinya dalam sejarah LIV Golf dan kedua dalam musim ini. Pegolf asal AS tersebut kembali menyabet gelar keduanya setelah berhasil memasukkan bola birdie di play-off pertama.
Kemenangan ini tidak hanya mengukuhkan posisi pegolf berusia 31 tahun di puncak klasemen, tetapi menyamai Brooks Koepka sebagai juara dua kali LIV Golf. Namun, Gooch menorehkan sejarah baru: pegolf pertama yang bisa menang back-to-back.
“Ini adalah salah satu hari bersejarah yang akan saya ingat,” ujar Gooch. “Saya tumbuh dengan menonton Sergio. Dia adalah salah satu pegolf terhebat dari generasi ini. Bertanding dengannya dan keluar sebagai pemenang adalah sesuatu yang tidak akan pernah saya lupakan.”
Tidak hanya itu, tim yang diperkuat Gooch, RangeGoats GC—untuk pertama kalinya–pun berhasil menjuarai LIV Golf Singapore presented by Resorts World Sentosa untuk kategori beregu. “Kami sering bicara soal naik podium. Saya pernah bilang kepada mereka (rekan tim RangeGoats) bahwa saya akan menyemprot wajah mereka dengan sampanye. Kami tahu itu akan terjadi dan itu hanya masalah waktu,” jelas Gooch.
Uniknya, Gooch merupakan pemain terakhir yang dimasukkan Kapten RangeGoats, Bubba Watson, pada akhir musim kemarin. Gooch bergabung bersama teman baiknya, Harold Varner III, dan pendatang baru Thomas Pieters. Ternyata, Gooch menjadi kartu as bagi RangeGoats.
“Terima kasih sudah mau melangkah dan ingin menjadi bagian dari Goats,” kata Watson. “Ini adalah sebuah kehormatan dan keistimewaan untuk berada di sini dan berada di samping mereka. Ini spesial. Mereka ingin berada di tim. Mereka ingin berada di tim saya.”