Kalender event 2025 dari LIV Golf telah dirilis. Dengan memperkenalkan beberapa venue baru, LIV Golf menunjukkan eksistensinya sebagai Tour yang berbeda, dan berani beradu jadwal dengan PGA Tour yang sudah lebih mapan. Musim 2025 menjadi arena pembuktian LIV Golf kepada dunia golf.
Tahun 2025 menjadi musim ketiga bagi LIV Golf League (musim keempat jika menghitung sejak LIV Golf Invitational Series pada 2022). Musim 2025 dibuka dengan pergelaran LIV Golf Riyadh yang menggunakan venue baru untuk liga ini pada 6-8 Februari kemarin.
Melihat awal perjalanan LIV Golf League yang penuh kontroversi ini, sebagian pengamat maupun media sempat memperkirakan breakaway tour—demikian panggilan LIV Golf—ini tidak akan bertahan lama. Ada anggapan bahwa LIV Golf hanya meriah sesaat. Euforia tersebut diprediksi akan hilang sendirinya ketika tidak ada yang tertarik untuk menyaksikan liga golf tersebut di musim-musim berikutnya.
Namun, perkiraan dan anggapan tersebut justru perlahan-lahan mulai pupus. LIV Golf League telah memasuki tahun ketiga penyelenggaraannya. Empat belas turnamen yang masing-masing bernilai total US$20 juta untuk nomor individual dan US$5 juta untuk kategori tim telah disiapkan hingga Agustus 2025. Ini menunjukkan LIV Golf League masih tetap pada jalurnya dan tetap menyajikan event bertemakan “Golf, but Louder”.
Hingga musim ketiga, tidak ada masalah besar dalam LIV Golf League. Semua berjalan smooth tanpa ada gangguan ataupun persoalan besar yang berarti. LIV Golf League bahkan telah menancapkan kuku sebagai salah satu sajian event golf yang berbeda dari yang pernah ada. Berbagai hiburan di luar lapangan menjadi bumbu penyedap di setiap pergelaran LIV Golf League.

Kini, LIV Golf menghadapi pertanyaan baru. Mau ke mana (quo vadis) liga ini selanjutnya? Sejauh ini belum ada nama pemain bintang baru yang bergabung di LIV Golf. Tyrell Hatton menjadi pemain bintang yang terakhir bergabung dalam liga ini. Itu pun terjadi pada Januari 2024. Ini tentunya akan menjadi kekhawatiran sendiri karena daya tarik penonton akan berkurang.
Sementara itu, pemain-pemain bintang yang pernah malang melintang di peta golf dunia dianggap telah melewati masa keemasan mereka di LIV Golf. Popularitas mereka dinilai sulit mengangkat pamor LIV Golf untuk para penonton muda. Mereka adalah Phil Mickelson (54 tahun), Lee Westwood (51 tahun), Ian Poulter (49 tahun), Paul Casey (47 tahun), dan Bubba Watson (46 tahun).
Kebintangan mereka awalnya diharapkan bisa menghasilkan gelar juara di LIV Golf untuk melengkapi koleksi titel mereka. Sayang, hingga tiga tahun berlalu, mereka masih belum menemukan terbaiknya dan tetap mencari trofi pertama di liga golf tersebut.
Hingga saat ini, beberapa nama besar memang masih mendominasi perolehan trofi juara. Brooks Koepka menjadi pemain yang paling banyak merengkuh gelar juara (5 titel), disusul Dustin Johnson, Talor Gooch, dan Cameron Smith (3), serta Bryson DeChambeau, Joaquin Niemann, dan Jon Rahm (2). Nama-nama lain, seperti Charl Schwartzel, Branden Grace, Henrik Stenson, Eugenio Chacarra, Charles Howell III, Danny Lee, Harold Verner III, Abraham Ancer, Dean Burmester, Brendan Steele, Carlos Ortiz, Tyrell Hatton, dan Sergio Garcia, bisa mencatatkan diri dalam sejarah LIV Golf dengan raihan 1 gelar.
Belum adanya pemain-pemain bintang baru tentunya tidak mengubah peta pemain-pemain yang lebih difavoritkan bakal bersinar lagi di musim 2025. Koepka, Rahm, Niemann, Smith, DeChambeau, Johnson, dan Gooch tentunya. Keenam pemain ini tentunya telah teruji dalam 3 musim LIV Golf dengan perolehan gelar juara mereka. Meski demikian, nama-nama lain bisa saja memberikan kejutan dalam perjalanan musim 2025. Apa pun bisa terjadi dalam kompetisi golf.

Jadwal musim 2025 telah dirilis. Sebanyak 14 turnamen akan bergulir hingga akhir Agustus nanti. Ke-14 event tersebut tersebar di sembilan negara dalam empat benua. Ada enam lokasi baru yang akan menjadi tuan rumah turnamen, termasuk Kejuaraan Individual dan Tim.
LIV Golf akan kembali ke Trump National Doral di Miami sepekan sebelum perhelatan Masters untuk LIV Golf Miami, 4-6 April. Lalu, menuju Mexico City, liga akan berlangsung di Club de Golf Chapultepec, yang menjadi tuan rumah WGC-Mexico Championship milik PGA Tour dari 2017-20. Event LIV tersebut, yang akan menjadi tahun ketiga berturut-turut di Meksiko, merupakan yang pertama diadakan di ibu kota negara, yang dijadwalkan pada 25-27 April.
Setelah absen selama satu tahun, LIV Golf kembali ke Washington D.C., kali ini di Robert Trent Jones Golf Club, tempat penyelenggaraan Solheim Cup 2024. LIV Golf DC akan diselenggarakan pada 6-8 Juni, seminggu sebelum US Open di Oakmont, Pennsylvania. Terakhir, Team Championship akan diadakan di The Cardinal di Saint John’s Resort di Plymouth, Michigan, dalam LIV Golf Michigan, 22-24 Agustus. Jadwal bersamaan dengan Tour Championship-nya PGA Tour. The Cardinal di Saint John’s Resort dibuka pada 2024.
“Kalender global kami terus berkembang dengan fokus pada lapangan golf terbaik dan memberikan pengalaman yang unik dan tak terlupakan bagi para penggemar,” ujar Ross Hallett, Executive Vice President & Head of Events LIV Golf, dalam rilisnya. “Jadwal 2025 menampilkan lapangan-lapangan yang telah menjadi tuan rumah beberapa kali Presidents Cup, Ryder Cup, dan Solheim Cup, di mana golf beregu telah bersinar.”
Merujuk pada jadwal yang telaah dirilis, LIV Golf akan berhadapan langsung dengan beberapa event terbesar PGA Tour, setelah sebelumnya sempat menghindarinya di tahun-tahun sebelumnya. Selain jadwal LIV Golf Team Championship bentrok dengan Tour Championship, empat event pertama LIV di Asia dan Australia pun berbarengan dengan beberapa event besar PGA Tour.
Keberanian LIV Golf dalam menyiapkan jadwal tanpa harus takut bertabrakan dengan event Tour lainnya memang menunjukkan eksistensi badan tour baru ini. Di tengah hantaman kanan-kiri yang selalu mendiskreditkan tour ini, LIV Golf terus melaju. Berbagai kontrak kerja sama dengan sponsor dan partner menunjukkan kepercayaan pihak luar terhadap keberadaan LIV Golf. Namun, satu hal yang mesti dilakukan LIV Golf adalah menambah armada baru yang memiliki nilai jual untuk mengangkat Tour ini agar makin menarik lebih banyak fan golf di dunia.