Profile Terbaik Jepang Saat Ini

Jepang memiliki banyak pegolf berbakat. Sejak 1929, pegolf-pegolf dari Negeri Matahari Terbit ini berupaya menancapkan kuku di PGA Tour, kompetisi terpadat di dunia. Baru pada 1980-an melalui Isao Aoki, pegolf-pegolf Jepang bisa unjuk gigi di tengah persaingan dengan pegolf-pegolf benua Amerika dan benua lainnya. 

Kini, berkat Hideki Matsuyama, Jepang tercatat sebagai salah satu negara yang bisa meraih gelar di turnamen major. April 2021 menjadi bulan bersejarah bagi Hideki, dan juga masyarakat golf Jepang, ketika pegolf berusia 29 tahun itu mengukir namanya di Augusta. Hideki akhirnya bisa mewujudkan mimpi yang diidam-idamkan para pegolf dunia: menjadi juara Masters setelah percobaan untuk yang ke-10 kalinya. Ia memulai petualangan di Augusta dengan gelar low amateur pada 2011, dan kemudian meraih jaket hijau pertamanya sepuluh tahun kemudian. Berikut beberapa kisah Hideki sejak memulai golfnya hingga saat ini.

Kapan Hideki mengenal golf?

Ia mulai mengayunkan stik di usia 4 tahun. Olah raga ini diperkenalkan sang ayah, Mikio.

Siapa yang melatih Hideki hingga bisa berkembang pesat seperti sekarang ini?

Selain Mikio yang merupakan pegolf amatir bagus dan club champion, Hideki tidak memiliki pelatih golf reguler dan kebanyakan berlatih sendiri. Karena mempunyai kemampuan menyerap golf ini dengan cepat, grafik permainannya pun mengalami peningkatan. Ketika masuk SMU, ia pindah sekolah untuk mendapatkan akses fasilitas golf lebih bagus untuk berlatih.

“Saya menggunakan ponsel di range dan selama berlatih untuk memeriksa swing saya,” katanya, seperti dikutip GolfDigest. “Saya senang mengerjakan segala sesuatunya sendiri, tetapi saya juga senang berbicara dengan beberapa pelatih swing dalam tour dan mendengarkan saran mereka.”

Bagaimana kiprah Hideki di masa amatir?

Kemampuan golfnya yang di atas rata-rata membuat Hideki mendominasi golf amatir di Jepang. Prestasi terbaiknya adalah menjuarai Asia-Pacific Amateur Championship (AAC) 2010 dan 2011. Ia menjadi pegolf pertama (dan satu-satunya hingga saat ini) yang bisa meraih gelar juara AAC berturut-turut. Di 2011, ia pun menjuarai turnamen profesional di Japan Golf Tour.

Ketika memenangi Asia-Pacific Amateur 2010, sehingga mendapatkan undangan untuk main di Masters (2011), Hideki hampir saja tidak berangkat ke Augusta. Apa yang terjadi?

Sebulan sebelum pergelaran major di Augusta, gempa mengguncang kota kelahirannya Sendai, Jepang. Ini sempat membuat Hideki mengurungkan niat untuk pergi ke Masters 2011. Ketika gempa, mahasiswa Tohoku Fukushi University itu sedang berada di Australia. Namun, Hideki akhirnya berangkat ke Georgia, dan menjadi pegolf pertama Jepang yang tampil di Augusta. Ia pun berhasil menyabet penghargaan low amateur.

“Saya sangat senang bisa berada di sini, main empat putaran di Augusta,” kata Matsuyama, seperti dikutip Golf Digest. “Ada masa sulit saat ini di Jepang. Semoga permainan saya bisa membangkitkan semangat bagi mereka yang membutuhkannya saat ini.”

Bagaimana karier awal Hideki sebagai pegolf profesional?

Ia resmi menjadi pemain profesional pada 2013. Di musim pertama sebagai pro, Hideki panen gelar. Empat gelar profesional di Japan Golf Tour dikalunginya. Selain menyabet rookie of the year, Hideki pun menjadi rookie pertama yang bisa memimpin di daftar pendapatan dalam Tour. Selama kariernya di JGT, Hideki mengoleksi delapan gelar Japan Golf Tour, termasuk satu gelar ketika ia menjadi amatir pada 2011.

Hideki adalah bintang Jepang yang sangat pendiam.

Kalangan media Jepang melabeli Hideki sebagai sosok yang sangat pendiam. Karena itu, tidak banyak kehidupan pribadi Hideki yang bisa terekspose media-media Jepang. Ketika Hideki mengumumkan kelahiran putrinya pada 2017, tidak ada yang tahu bahwa ia sudah menikah.

“Tidak ada yang bertanya (apakah saya sudah menikah?), jadi saya perlu menjawab pertanyaan itu. Tetapi, saya ini waktu yang tepat, karena anak kami telah lahir dan saya pikir bahwa ini menjadi waktu yang pas untuk mengabarkan kepada semua orang.”

Bagaimana sosok Hideki di PGA Tour?

Hideki dikenal sebagai pegolf yang paling rajin di PGA Tour dengan sesi latihannya yang panjang. Ia membagi porsi latihannya: 60 persen short game dan putting serta 40 persen full swing. Ia pun sangat berkonsentrasi tinggi dalam segala hal di golf, yang memberikannya dampak positif.

“Saya ingin membuat penggemar golf Jepang bangga,” katanya, seperti dikutip the Guardian. “Pastinya ada tekanan, tapi saya yakin saya telah belajar bagaimana menghadapi tekanan itu. Saya merasa tidak ada cara untuk melepaskan diri dari tekanan, tetapi saya mencoba untuk fokus pada apa yang dapat saya kendalikan. Memenangi major ada dalam daftar tujuan saya.”

Sebelum menang di Augusta pada 2021 kemarin, berapa lama Hideki puasa gelar?

Hideki harus menunggu 1.344 hari untuk menikmati gelar di Masters Tournament. Sebelumnya, ia menjuarai WGC-Bridgestone Invitational pada 6 Agustus 2017!

Posisi tertinggi Hideki di peringkat golf dunia?

Hideki menduduki No. 2 dunia, yang merupakan posisi tertingginya sepanjang karier profesionalnya sejak 2013. Keberhasilan Hideki di US Open 2017 dengan menempati posisi T2 langsung mendorongnya ke posisi No. 2 Dunia. Di antara pegolf Top 6 Dunia saat itu, Hideki menjadi satu-satunya pegolf yang belum pernah memenangi turnamen major.

Ketika menjuarai Masters 2021, Hideki menjadi pegolf ketujuh dalam sejarah Masters yang berhasil mengawinkan gelar low-amateur dengan menyabet jaket hijau.

Ia bersama Jack Nicklaus, Cary Middlecoff, Ben Crenshaw, Tiger Woods, Phil Mickelson, dan Sergio Garcia yang berhasil mewujudkan keduanya.

Keberhasilan Hideki di Augusta membuat dirinya disamakan dengan dua tokoh olah raga Jepang. Siapakah tokoh-tokoh yang disejajarkan dengan Hideki itu?

Nobuhito Sato, anggota dewan Japan Tour, menyandingkan Hideki dengan Ichiro dan Sadaharo Oh. Jaket hijau di Masters memiliki prestasi sama tingginya dengan dua tokoh olah raga tersebut. Ichiro adalah calon penghuni hali of fame Major League Baseball  masa depan dan Oh adalah atlet yang memimpin di home run sepanjang masa di baseball Jepang dan sosoknya telah diabadikan dalam lirik Beastie Boys.

Menjadi pegolf Jepang, bahkan pemain Asia, pertama yang menjuarai Masters tidak membuat Hideki besar kepala. Ia tetap low profile. Apa jawabannya ketika ditanya apakah menjadi pemain pertama yang memenangi jaket hijau mengukuhkannya sebagai pegolf terbaik Asia?

Hideki tetap menjawab dengan rendah hati, “Saya tidak bisa mengatakan saya yang terbesar (terbaik), tetapi saya pegolf (Asia) pertama yang memenangi major (Masters), dan jika itu standarnya, saya telah mengatakannya.”

Hideki memiliki keunikan pada swingnya: pause di puncak swing sebelum kemudian downswing untuk memukul bola. Ia mengakui ini telah membantunya untuk menghasilkan lebih banyak power ketika pertama tampil di PGA Tour.

“Ketika saya bermain pertama kali di PGA Tour pada 2013, semua orang memukul jauh. Jadi, secara tidak sadar takeaway saya makin cepat karena saya ingin memukul lebih jauh. Saya ingin memperlambat backswing saya, dan saya pikir saat itulah saya menyadari pause itu.”

DATA HIDEKI MATSUYAMA

Tanggal Lahir: 25 Februari 1992
Awal Status Pro: 2013
Pendidikan: Tohuku Fukushi University

PRESTASI

  • 2011 : Mitsui Sumitomo Visa Taiheiyo Masters*+
  • 2013 : Tsuruya Open* | Diamond Cup Golf* | Fujisankei Classic* | Casio World Open*
  • 2014 : Dunlop Phoenix Tournament* | Memorial Tournament
  • 2016 : Waste Management Phoenix Open^ | Japan Open Golf Championship* | WGC-HSBC Champions^ | Mitsui Sumitomo Visa Taiheiyo Masters* | Hero World Challenge
  • 2017 : Waste Management Phoenix Open^ | WGC-Bridgestone Invitational^
  • 2021 : Masters Tournament# | Zozo Championship^

Keterangan:
+ Berstatus amatir
* Japan Golf Tour
^ PGA Tour
# Major

Share with

More News

Berbagi bersama Anak Yatim di Acara Berkah Ramadan Royale Jakarta Golf Club

Januari 2025, Liga Golf Virtual Dimulai

Hasilkan Rp3,73 triliun, The 151th Open Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi

Pengukuhan Status No. 1 Dunia

Digital Edition

Screenshot 2024-02-05 at 13.13.38
February - March 2024

Pemain Terbaik Indonesia Musim 2023

Cover
December 2023 - January 2024

Juara Sejati di Jagat Golf Indonesia

cover
October - November 2023

Petualangan Viking di Benua Merah

Cover
August - September 2023

Misi Roma: Mematahkan Dominasi AS