Pergelaran LIV Golf Singapore presented by Resorts World Sentosa dikunjungi ribuan penggemar golf dari Singapura dan negara-negara sekitarnya. Mereka sengaja datang ke Sentosa Golf Club untuk menonton pertandingan golf kelas dunia dan menikmati hiburan selama tiga hari. Mereka pun turut merayakan kemenangan Talor Gooch ketika berhasil menghentikan langkah Sergio Garcia di play-off yang mendebarkan di Serapong.
LIV Golf Singapore presented by Resorts World Sentosa menjadi perhelatan kelima badan tour bentukan Greg Norman ini. Singapura merupakan bagian dari 14 event LIV Golf di dunia, termasuk Meksiko, Australia, Spanyol, Inggris, Arab Saudi, dan Amerika Serikat.

Selain Singapura, LIV Golf pun telah merambah negara Asia Tenggara lainnya, yaitu Thailand, pada musim lalu. Dalam dua tahun penyelenggaraan kompetisi yang hanya diikuti 48 pegolf dalam pergelaran 54 hole, Asia Tenggara tampaknya menjadi sasaran awal LIV Golf dalam memulai pengembangan golf di benua Asia.
LIV Golf telah menunjukkan komitmennya untuk mengembangkan golf di kawasan ini dengan investasi yang signifikan sebesar US$300 juta ke Asian Tour melalui International Series, sebuah rangkaian acara sepanjang musim yang menampilkan kekuatan permainan ini di berbagai pasar di seluruh dunia. Investasi tersebut memainkan peran penting dalam pengembangan golf di kawasan ini, menampilkan bakat-bakat terbaik di seluruh dunia dan juga menyoroti berbagai tempat kelas dunia dan lapangan-lapangan tingkat kejuaraan di berbagai pasar seperti Vietnam, Thailand, Indonesia, serta Mesir, Maroko, Qatar dan Oman di Timur Tengah.

International Series ini menjadi pintu gerbang penting menuju panggung besar bagi para pemain di Asian Tour, yaitu LIV Golf League. Scott Vincent merupakan jebolan Order of Merit International Series musim lalu, dan kini telah berlaga di LIV Golf musim 2023. Gemblengan di kompetisi tertinggi di Asian Tour tersebut mampu meningkatkan naluri kompetisi Vincent sehingga bisa bersaing dengan pemain-pemain elite di LIV Golf.
“Ini adalah jenis situasi yang kami inginkan karena dengan begitulah Anda bisa menjadi lebih baik. Jadi saya terus menggunakan semua ini sebagai platform pembelajaran bagi saya dan saya masih berharap permainan saya terus meningkat ke level yang lebih tinggi lagi,” kata pegolf asal Zimbabwe ini.
LIV Golf memang melihat Asia sebagai pasar yang menjanjikan untuk golf di masa depan. “Kami menyadari sejak awal bahwa pasar Asia adalah raksasa yang tertidur. Kami awalnya menginvestasikan $300 juta ke Asian Tour untuk alasan tertentu. Kami tahu di sinilah arah pertumbuhan permainan golf untuk generasi yang akan datang,” jelas CEO dan Komisaris Greg Norman.

“Data kami menunjukkan bahwa 65 persen dari semua lapangan golf yang dibangun di dunia saat ini berasal dari GCC (Gulf Coorperation Council, Dewan Kerja Sama untuk Negara-negara Arab di Teluk) hingga Lingkar Asia Pasifik. Ini adalah wilayah yang sangat luas, dan peluang yang sangat besar di masa depan. Ini baru permulaan. Saya telah terlibat dengan golf di sini dan saya memahami dan mengikuti hal ini dengan sangat dekat karena bisnis desain lapangan golf saya. Saya menyadari (potensi) itu,” tambah Norman.
Melihat besarnya potensi golf tersebut, melalui LIV Golf, Norman ingin membangun golf lebih maju di benua Asia. Jadi, saya akan tetap sangat fokus pada wilayah tersebut. Melihat ke masa depan dan membangun masa depan, Asia akan menjadi tempat yang dinamis untuk mengembangkan permainan ini,” kata Norman yang merupakan mantan juara major 2 kali dan juga pegolf No. 1 Dunia.