Pengurus Besar Persatuan Golf Indonesia (PB PGI) mengumumkan akan mengadakan musyawarah nasional, atau yang biasa dikenal dengan istilah munas. Munas yang sedianya diadakan pada November 2022 lalu ini akhirnya direncanakan akan berlangsung pada 20-21 Februari 2023. Adapun tempat yang dipilih untuk penyelenggaraan munas ini adalah Hotel Intercontinental Jakarta Pondok Indah, Jakarta.
“Program PB PGI pada 2020-2021 mengalami pembatalan karena pandemic Covid-19. Untuk 2022, kondisi sudah mulai membaik. Namun, Kepengurusan PGI 2018-2022 merasa seluruh program mesti diselesaikan sebelum munas. Karena itu, pada Agustus 2022, kami meminta kepada Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) agar Munas PB PGI yang semestinya dilaksanakan pada November 2022 diundur menjadi 2023. Alhamdulillah, KONI menyetujui,” kata Ketua Penyelenggara Munas PGI Agus Suhartono, yang didampingi Ketua Umum PGI Murdaya Widyawimarta Po dan Sekjen PGI Anthony Chandra.
Agenda utama munas ini adalah pemilihan ketua umum baru PGI periode 2023-2027. Dalam Munas nanti, Ketua Umum PB PGI 2018-2022 akan menyampaikan pertanggungjawaban kepengurusan PB PGI periode tersebut. Munas PGI 2023 akan diikuti 28 Pengprov PGI, 109 Pengkab/Pengkot PGI, dan 321 klub.
“Tentunya kami akan memverifikasi untuk peserta munas yang akan datang. Karena ada beberapa pengprov, pengkab/pengkot, dan klub yang tidak aktif. Kami akan memonitor itu. Sehingga keaktifan mereka tidak hanya menjelang munas saja,” ujar Agus.
Agus yang merupakan Wakil Ketua Umum PB PGI periode 2018-2022 ini mengatakan telah membentuk Tim Penjaringan dan Penyaringan calon ketua umum PB PGI periode 2023-2027. Tim ini berjumlah tujuh orang.
“Mereka sudah mengadakan rapat sebanyak dua kali dan merumuskan syarat-syarat yang harus dipenuhi bakal calon ketua umum PB PGI periode selanjutnya,” jelas Agus.
Syarat-syarat bakal calon ketua umum PB PGI adalah pengurus atau pernah menjadi pengurus PGI Pusat, pengprov, pengkab, pengkot, pengurus club, golf course, dan training facility di pusat dan daerah. Bakal calon ketua umum PB PGI, jelas Agus, diusulkan secara tertulis minimal enam PGI Provinsi yang ditandatangani ketua Pengprov. Setiap Pengprov hanya dapat mengusulkan satu nama bakal calon.
Selain itu, bakal calon juga bersedia dicalonkan menjadi ketua umum PB PGI, harus menyampaikan riwayat hidup singkat, bersedia menyampaikan visi dan misi sebagai calon ketua umum PB PGI di hadapan sidang Munas PGI, dan WNI yang dibuktikan dengan identitas Kartu Kartu Penduduk (KTP). Calon ketua umum PB PGI juga tidak sedang dalam status tersangka kasus pidana, bersedia dan siap menyediakan waktu penuh sebagai ketua umum.
“Lalu bersedia untuk mentaati dan menjalankan AD/ART serta peraturan organisasi PGI, serta wajib hadir dalam acara pemilihan ketua umum PB PGI,” tambah Agus.
Berkas persyaratan bakal calon ketua umum PB PGI yang sudah lengkap dapat diserahkan pada 1-10 Februari. “Untuk persyaratan kami sudah sosialisasikan dan format formulir mulai hari ini. Satu bulan setengah, saya rasa cukup untuk bakal calon mencari dukungan dari enam provinsi,” kata Agus.
Ketua PGI Murdaya yang tidak bisa lagi mencalonkan diri sebagai ketua umum PGI karena sudah dua periode menjabat posisi tersebut–sesuai Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga PGI—berharap ketua umum PGI terpilih dapat melanjutkan program dan membawa prestasi golf Indonesia menjadi lebih baik.
“Saya sudah cukup (menjabat sebagai ketua umum PGI). Memang dalam dua tahun terakhirkepengurusan ini tidak maksimal (karena pandemi Covid-19). Harapan saya yang akan datang program kami bisa diteruskan dan diperbaiki. Karena program yang kami lakukan sudah membuahkan hasil nyata,” kata Murdaya. PB PGI sendiri berhasil menggelar ragam kegiatan pada 2022, termasuk 12 turnamen yang diikuti atlet Indonesia baik level nasional dan internasional.
