Jangan pernah putus asa. Ini setidaknya yang bisa dipelajari dari sosok Syukrizal pada Seri VII Indonesian Tourism Golf Pro Series 2023. Beberapa kali berpeluang menjadi juara, tetapi gagal terwujud di putaran-putaran penting. Namun, ia tidak pernah menyerah. Mindset untuk menang selalu terpatri di setiap turnamen yang diikutinya.
Di Seri VII Indonesian Tourism Golf Pro Series 2023 yang berlangsung di Modern Golf & Country Club pada 20-22 Juni ini, Syukrizal dan lima pegolf lainnya berpeluang besar untuk menjadi kampiun di turnamen berhadiah Rp300 juta ini. Setelah saling berkejaran skor, Syukrizal dan Indra Hermawan menjadi dua pemain yang tersisa di puncak leaderboard. Sama-sama membukukan skor 6-under, keduanya menyisakan satu hole.
Indra yang bermain satu grup di depan Syukrizal gagal memanfaatkan putt pertama untuk memasukkan birdie. Ia harus puas dengan skor par. Kini, tinggal Syukrizal yang memastikan bakal menang atau harus play-off.
Kesempatan ini rupanya tidak disia-siakan Syukrizal. Pegolf asal Aceh itu melakukan pukulan kedua, dan bola jatuh di green 18 sekitar 3-4 meter. Putt pertama bernilai eagle gagal dimasukkan, dan bola hanya beberapa cm saja dari hole. Putt kedua masuk, dan birdie. Syukrizal berhasil memenangi turnamen profesional pertamanya.
“Saya berusaha sabar. Tidak ingin mengulang kesalahan seperti yang dulu-dulu. Bermain terburu-buru,” kata pegolf berusia 32 tahun ini.
Sejak memulai karier profesional di akhir 2016, Syukrizal bisa bersaing dengan para seniornya. Ia bahkan beberapa kali hampir meraih gelar juara. Prestasi terbaiknya di jalur profesional adalah menempati posisi runner up Indonesian Golf Tour 2018 di Riverside Golf Club. Waktu itu ia kalah satu pukulan dari Indra yang juga kompetitornya di Modern golf kali ini.
Mimpinya untuk menang di turnamen profesional tidak pernah pudar. Mindset inilah yang membuat Syukrizal selalu finis di Top 10 ataupun Top 5 di setiap event yang diikutinya. Kini, pegolf asal Aceh ini akhirnya bisa mewujudkan mimpinya untuk menjuarai turnamen profesional nasional pertama kalinya.
“Hari ini putting saya memang lagi oke. Second shot saya pun bisa langsung on the green. Kedi pun sangat membantu permainan saya. Target saya di turnamen kali ini adalah 5-under, dan ternyata bisa melebihi ekspektasi. Namun, Target utama saya di setiap turnamen adalah menang. Alhamdulillah, bisa terwujud.”
Gelar low amateur diperebutkan antara Alit Jiwandana dan Aldwin Kendarwan. Alit akhirnya bisa memenangi gelar amatir terbaik pertamanya di turnamen profesional dengan skor total 219 (3-over), meninggalkan jauh Aldwin yang bermain dengan total 233 (17-over).