Pergelaran Seri XVIII Indonesian Tourism Golf Pro Series 2023 kali ini berkelana ke Kalimantan Timur, tepatnya ke Pertamina Balikpapan Golf Club (PBGC), Balikpapan, sebagai arena sirkuit golf profesional nasional. Berlangsung pada 28-30 November, Seri XVIII ini dikuti 48 pegolf, yang 14 di antaranya adalah pemain amatir.
Pertamina Balikpapan Golf Club memang tidak banyak dikenal para pegolf profesional, kecuali Benita Kasiadi. Pegolf berusia 36 tahun tersebut pernah merasakan kenangan manis ketika berhasil meraih medali emas pada PON 2008 yang berlangsung di PBGC.
Ketika Benita memimpin leaderboard setelah 36 hole dengan 8-under (68-68), itu tidak terlalu mengejutkan karena Benita memiliki pengalaman bermain di sini meski sudah lewat 15 tahun. Benita rupanya terlalu tangguh untuk dikejar. Meski menutup putaran akhir dengan 72 (even par), Benita tetap tidak tergeser. Ia menang dengan wire to wire (memimpin leaderboard sejak putaran pertama).
“Saya hanya ingin nostalgia. Ada turnamen di Kalimantan. Kebetulan pernah juara di situ. Keyakinan menang sih sama seperti orang lain. Jadi, fokusnya lebih ke nostalgia aja,” kata Benita yang menang dengan keunggulan 7 pukulan dari Muchtar (am.) yang berada di posisi kedua.
Sejak bermain di putaran pertama, Benita memang menerapkan strategi khusus. Ia berupaya selalu menempatkan bola di fairway dan mendaratkan bola lebih dekat ke hole.
“Lapangannya enak. Layoutnya cocok dengan tipikal pukulan saya. Ada beberapa hole yang nggak cocok dengan pukulan saya, seperti 7, 12, dan 13. Jadi perlu konsentrasi dari tee. Supaya bola bisa landing di fairway. Jangan sampai bikin kesalahan,” katanya.
“Second shot-nya sebisa mungkin mendekati hole karena putting kalau di atas 5 meter. Chance buat birdie sulit. Potongan rumputnya agak tebal. Karakter greennya sedikit tricky. Susah dibaca,” tambahnya.
Kemenangan ini merupakan titel kedua Benita setelah ia menjuarai Seri VI Pro Series 2023 pada Juni lalu. Benita cukup bersyukur dengan kemenangannya ini karena ia bersaing dengan para pegolf yang jauh lebih muda.
“Saya hanya percaya akan sebuah proses, mencoba bersabar dan konsisten dengan jalan yang kita pilih,” kata Benita, memaknai gelar keduanya musim ini.