Mengenal Peraih Medali Perak SEA GAMES 2021

Amadeus Christian Susanto saat ini merupakan pemain yang menjadi buah bibir nasional atas keberhasilannya meraih dua medali (perak di nomor individual dan perunggu untuk nomor beregu) SEA Games 2021 di Vietnam pada Mei kemarin. Raihan medali perak SEA Games memang membuat Yoyo, demikian Amadeus akrab disapa, menjadi pusat perhatian hingga saat ini.

Sebelum itu, Yoyo sebenarnya telah bersinar ketika berhasil menjuarai Pondok Indah International Junior Championship pada Desember 2019. Sayang, pandemi Covid-19 meniadakan kesempatan pegolf asal Jawa Tengah yang kini berusia 19 tahun ini mempertahankan gelar.

Kini, Yoyo dapat kembali menunjukkan kemampuan di pentas nasional dan internasional. Lulusan Hills Golf Academy ini belum satu windu mengenal golf, tetapi kemampuan golf mengalami kemajuan pesat. Bagaimana perjalanan golf Yoyo?

Berikut perbincangannya dengan OB Golf.

Photography : YM

 

Awal mulai main golf?

Saya mulai main golf umur 12 tahun. Sampai sekarang berarti sudah main golf selama 7 tahun.

Siapa yang mengenalkan golf?

Dulu sebenarnya yang memulai Papa. Saya ikut Papa. Mulai driving sampai sekarang. Nggak berhenti.

Tidak ada yang melatih khusus?

Waktu mulai Papa dahulu (yang melatih), 2-3 tahun.

Di usia 12 tahun, mengapa golf?

Waktu itu saya juga bermain bulutangkis. Tapi ternyata lebih seru golf. Papa juga melihat ketika saya pertama kali ke driving range. “Wah, punya talenta nih.” Mukul sekali, sudah langsung bagus.  Dari situ, nonstop latihan.

Bagaimana golf Anda bisa berkembang?

Lulus SMP, saya sekolah SMA. Pindah ke Australia, masuk Hills Golf Academy, selama 3 tahun.

Apa improvement yang Anda rasakan setelah berada di Hills Golf?

Waktu masuk Hills Golf Academy, handicap saya sekitar 5-6. Dengan berlatih dengan pelatih di sana, 4 tahun nonstop golf. Turnamen dan latihan. Teman-teman saya juga pemain bagus-bagus. Jadi, terpacu terus. Akhirnya bisa turun banyak handicapnya.

Improvement yang saya rasakan, pukulan lebih jauh. Swing speed bertambah. Karena di sana latihannya terpacu di situ. Ada juga latihan gym dan lain-lain. Management course-nya juga lebih matang ketika turun ke lapangan.

Photography : YM

Jadi, kegiatannya hanya berlatih golf saja?

Di Hills Golf Academy juga ada sekolah. Kita ada jadwal sekolah dari jam 9-13.  Jam 13-17 berlatih golf. Itu tiap hari.

Kapan Anda mulai berpikir serius di golf?

Saya sudah memutuskan untuk serius di golf itu setahun sebelum sekolah di Hills. SMP Kelas 3 (kelas 9). Saya bilang, “Pah, saya ingin sekolah golf di Australia, ingin fokus golfnya.” Mulai dari situ, saya serius.

Ketika berpikir untuk serius di golf, apa sebenarnya yang Anda cari?

Waktu itu cita-citanya: mau main golf supaya bisa menjalin bisnis maupun koneksi di lapangan golf. Tapi syukur selama ini bisa bagus. Akhirnya bisa dapat scholarship juga di AS.

Akhirnya, Anda bisa masuk timnas (2022, untuk SEA Games 2021). Bagaimana Anda melihatnya saat itu?

Target saya selama kualifikasi, masuk tim. Empat besar itu. Puji Tuhan, saya bisa masuk. Saya kira saya memang pantas masuk.

Apa target Anda ketika mau berlaga di SEA Games 2021?

Target saya nggak muluk-muluk. Top 10 saja. Yang penting, bisa menunjukkan bahwa Indonesia bisa bersaing dengan negara-negara lain. Eh tapi bisa tampil bersinar.

Ada feeling nervous saat tampil di SEA Games untuk pertama kalinya?

Waktu menjelang SEA Games, ketika practice round, saya sudah merasa ini lagi peak performance saya. Pukulannya lagi enak, puttingnya lagi enak. Chippingnya. Mainnya PD saja sih. Nothing to lose.

Photography : YM

Juni kemarin, Anda main di turnamen ADT (Asian Development Tour) untuk pertama kalinya. Bagaimana atmosfer yang Anda rasakan disbanding dengan main di SEA Games sebelumnya?

Sebenarnya sama saja sih. Cuma karena ini turnamen profesional saya pertama di internasional (OB Golf Invitational 2022), jadi lumayan nervous juga waktu tee off pertama dan lain-lain. Syukur bisa lolos cut meski mainnya kurang memuaskan. Saya kira karena kurang persiapan waktu itu. Belajar banyak dari pro-pro juga.

Seminggu berikutnya Anda main di turnamen ADT lainnya. Namun, hasilnya nggak bagus. Kenapa?

Saya kira karena kecapean, kurang istirahat. Setelah SEA Games, saya ada turnamen di Singapura. Ada bad luck di sana, kena food poisoning. Saya harus withdraw dari turnamen di Singapura. Seminggu setelah Singapura, ada ADT BSD (OB Golf Invitational). Lalu semingggu lagi ADT Imperial (Indo Masters Golf Invitational presented by TNE). Lumayan capek sih. Kurang istirahat. Persiapannya memang kurang di setiap turnamen tersebut.

Apa pelajaran yang Anda dapat dari dua turnamen tersebut?

Saya ambil paling bagus sih, cara pro-pro mengatasi setiap shot. Hari terakhir di BSD, saya main dengan dua pegolf Thailand. Mereka mainnya bagus, 2-under dan 3-under. Saya ambil dari mereka itu, cara mereka fokus shot by shot. Semua shot itu, important shot. Nggak ada yang dibuang-buang stroke-nya. Itu yang saya pelajari. Tidak ada kesalahan yang sepele-sepele.

Saat ini Anda melanjutkan sekolah di mana?

Saya masuk college di North Carolina (Campbell University) Division I. Saya ambil jurusan bisnis.

Siapa pelatih yang berpengaruh banyak pada permainan Anda?

Pelatih saya secara teknik itu di Hills. Namanya Tony. Secara mental, saya dipegang Lawrie Montague dari NGI di Emeralda. Itu membantu banget sih.

Bermain golf selama 7 tahun. Apa pengalaman yang berkesan bagi Anda?

Harusnya sih SEA Games. Itu achievement terbaik saya selama bermain golf. Bisa membawa nama negara, dan bisa membawa pulang dua medali. Itu pengalaman yang luar biasa.

Anda sendiri menilai permainan golf Anda dalam 7 tahun ini?

Masih banyak yang perlu di-improve, dari sisi mental maupun sisi teknik. Saya yakin bisa mencapai lebih dari yang sekarang dalam  waktu 4 tahun di college.

Anda merupakan tipe permainan apa?

Saya lebih terkenal di akurasi. Kalau pukulannya sih, kata orang, begitu-begitu saja tetapi lurus.

Pegolf favorit?

Saya sebenarnya nggak ada yang spesifik. Tapi kalau yang mendekati saya melihat Justin Thomas. Postur badan tidak beda jauh, sama-sama kurus. Mainnya bagus. Pukulan kencang. Tipe permainannnya sama.

Share with

More News

Berbagi bersama Anak Yatim di Acara Berkah Ramadan Royale Jakarta Golf Club

Januari 2025, Liga Golf Virtual Dimulai

Hasilkan Rp3,73 triliun, The 151th Open Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi

Pengukuhan Status No. 1 Dunia

Digital Edition

Screenshot 2024-02-05 at 13.13.38
February - March 2024

Pemain Terbaik Indonesia Musim 2023

Cover
December 2023 - January 2024

Juara Sejati di Jagat Golf Indonesia

cover
October - November 2023

Petualangan Viking di Benua Merah

Cover
August - September 2023

Misi Roma: Mematahkan Dominasi AS