Pegolf Belanda Joost Luiten akhirnya bisa bernafas legas karena mimpinya untuk berlaga di ajang Olimpiade 2024 terwujud. Hal ini terealisasi setelah memenangi gugatan di pengadilan. Pekan lalu, Luiten merupakan 1 dari 3 pegolf yang digagalkan kesempatannya untuk berangkat ke Paris, tempat pelaksanaan Olimpiade 2024.
Kepastian Luiten tampil di Olimpiade ini disampaikan pegolf berusia 38 tahun tersebut dalam akun media sosialnya. “Cincin Olimpiade kembali berwarna,” tulis Luiten, yang menyebutkan dirinya menang atas gugatan terhadap keputusan pejabat olahraga Belanda yang membatalkan keberangkatannya ke Olimpiade.
Luiten sebelumnya, bersama Darius Van Driel dan Dewi Weber, tidak mendapat tempat untuk masuk tim Olimpiade dari Komite Olimpiade Belanda setelah berdiskusi panjang dengan Federasi Golf Belanda. Mereka sebenarnya lolos kualifikasi cabang olahraga golf untuk Olimpiade yang dikeluarkan International Golf Federation pada 18 Juni kemarin. Namun, pejabat olahraga Belanda urung mengirimkan mereka, dan hanya melepas Anne Van Dam ke Paris.
Ini tentu saja menimbulkan penolakan dari para pemain. Luiten bahkan menyampaikan keberatannya di media sosial atas putusan tidak adil tersebut.
“Sungguh mengejutkan bahwa mereka mengatakan saya tidak bisa finis 8 besar di @olimpiade, @nocnsf sama sekali tidak tahu apa-apa tentang golf. Mereka juga telah mengubah kriteria pada Desember 2023, jika mereka memiliki kriteria itu sejak awal pada Juni 2023, saya akan memenuhi syarat di 2 event terpisah. Itu bahkan lebih menyakitkan bagi saya!” kata Luiten.
“Saya tidak mengerti! Biasanya Belanda, mereka hanya mengerti olahraga khas Belanda, jelas bukan golf. Sangat menyedihkan dan menyakitkan.”
Luiten kemudian mengajukan gugatan atas keputusan Komite Olimpiade Belanda. Selasa (2 Juli) pagi, waktu Belanda, peraih 6 gelar European Tour mengatakan dirinya akan maju ke pengadilan untuk mendapatkan keputusan yang independen. Ia sempat menulis, “COURT DAY!!! Saya akan berjuang terhadap keputusan NOC NSF yang tidak mengirimkan saya ke Olimpade HARI INI! Kami akan ajukan gugatan kasus ini ke hadapan hakim dan keputusan yang independent.”

Sejam kemudian, pegolf Belanda tersebut mengirimkan update bahwa ia telah sukses (memenangi kasusnya). “Saya telah MENANG dan @NOCNSF harus memasukkan (nama) saya sebelum jam 5pm hari ini!!!….”
Pada Rabu pagi (waktu setempat), IGF merilis pernyataan bahwa, “International Golf Federation (IGF) telah mengetahui keputusan pengadilan pada Selasa, 2 Juli, yang mengizinkan Joost Luiten – yang lolos ke kompetisi golf Olimpiade putra setelah menduduki peringkat 40 dalam Olympic Golf Ranking putra terakhir – untuk berkompetisi dalam cabor golf di Paris 2024.
“IGF dengan senang hati menyampaikan bahwa Luiten telah dikonfirmasi oleh Komite Olimpiade Belanda dan Federasi Olahraga Belanda (NOC*NSF) untuk berkompetisi di kompetisi golf Olimpiade putra.”
Sementara itu, van Driel dan Weber belum diketahui apakah diizinkan (lagi) tampil di Olimpiade 2024 setelah kemenangan Luiten di pengadilan. Seperti halnya Luiten, keduanya pun kecewa atas keputusan Komite Olimpiade yang urung mengirimkan mereka ke Paris. Van Driel bahkan menyatakan bahwa larangan para pejabat tersebut ke mereka lebih dikarenakan “alasan politis”, tanpa menjelaskan seperti apa alasannya itu.
Namun, van Driel dan Weber masih berpeluang untuk bisa tampil di Olimpiade seandainya mereka mengajukan gugatan seperti yang dilakukan Luiten ke pengadilan. IGF baru memfinalisasi 60 atlet putra-putri yang akan berlaga di Le National Golf, Paris, pada 9 Juli mendatang. Artinya, mereka masih punya waktu untuk memperjuangkan nasib mereka.