Laju Meteor Baru asal China

Mulai 11 September kemarin, nama baru tiba-tiba melejit ke puncak ranking wanita dunia, Rolex Women World Ranking. Ruoning Yin, demikian nama baru tersebut, menduduki takhta tertinggi peringkat wanita dunia. Performa pegolf asal China ini memang sedang menanjak di musim ini. Memasuki Januari 2023 berada di posisi No. 152 Dunia, pegolf yang akrab disapa “Ronnie” hanya perlu 9,5 bulan untuk meraih peringkat No. 1 Dunia pada 11 September 2023. Musim 2023 yang merupakan tahun keduanya di LPGA Tour, ia bisa mencapai finis Top 5 hingga 10 kali, dua di antaranya berakhir dengan gelar juara, dari 18 start dan 1 kali missed cut (hingga . Bagaimana perjalanan meteor baru asak China ini?

Credit: Katelyn Mulcahy/Getty Images

Di usia berapa Yin mulai main golf?

Ia main golf ketika berusia 10,5 tahun.

 

Di usia tersebut, Ronnie mendalami dua olahraga: golf dan basket. Namun, ia akhirnya memutuskan untuk meninggalkan basket yang sangat disukainya dan lebih fokus pada golf.

Tidak lama setelah mengenal golf, permainan Yin dalam olahraga tersebut mengalami peningkatan yang sangat pesat. Ia menjadi pegolf junior yang sangat berbakat. Fan berat pebasket NBA Stephen Curry ini pun rela meninggalkan olahraga basket yang sangat digandrunginya itu.

 

Namun, ada satu alasan kuat yang mendorong Ronnie lebih memilih golf ketimbang basket.

Faktor tinggi badan “memaksa” Ronnie beralih ke golf. “Saya selalu mengatakan pada ibu saya, jika saja saya lebih tinggi 10 cm, mungkin saya akan bermain basket, bukan golf,” kata Yin, seperti dikutip CNN.

 

Bagaimana prestasi Yin di dunia amatir?

Di usia 16 tahun, tepatnya pada 2018, Yin mewakili tim China–bersama Liu Wenbo dan Du Mohan–di Asian Games 2018. Tim China menyabet medali perunggu di nomor beregu putri. Ia mengikuti Espirito Santo Trophy, kejuaraan golf beregu amatir dunia, di tahun yang sama. Tim China menduduki posisi keempat setelah AS, Jepang, dan Korea Selatan dari 57 negara peserta. Tahun berikutnya, Yin mengoleksi 9 gelar amatir, termasuk Kejuaraan Amatir Nasional. Ia berhasil mencapai posisi terbaiknya: 64 Dunia di World Amateur Golf Ranking.

Credit: Dylan Buell/Getty Images

Tahun 2020, Yin beralih status, menjadi pegolf profesional.

Tidak berapa lama menyandang status pro, Yin mendapatkan kartu China LPGA Tour usai menang di China LPGA Tour Qualifying Tournament. Di Tour lokal tersebut, ia mudah beradaptasi, dan langsung mengukir tiga kemenangan berturut-turut. Keberhasilan Yin ini pun masuk dalam Guiness World Records: kemenangan beruntun terbanyak di China LPGA Tour dan kemenangan beruntun terbanyak di China LPGA Tour dalam debut profesional.

 

Bagaimana perjalanan Yin ke LPGA Tour?

Awal 2022, Yin berhasil mengamankan kartu LPGA Tour setelah mampu finis di posisi keempat LPGA Tour Q-Series. Namun, LPGA Tour menjadi ujian sesungguhnya bagi Yin. Rekor tiga kemenangan berturut-turut di amatir seakan tidak menjadi jaminan bahwa Yin sudah bisa menjalani kompetisi profesional wanita terpadat di dunia tersebut dengan mudah. Ia harus menerima 7 kali missed cut (lima di antaranya bahkan berturut-turut) dalam 9 start di LPGA Tour. Namun, di penampilan ke-10-nya, Yin mulai menunjukkan sinyal positif. Posisi T4 di Dana Open (pertandingan ke-10) setidaknya mengamankan kartu Tour-nya di akhir musim 2022.

Credit: Steve Dykes/Getty Images

Kapan gelar pertama LPGA Tour diraih Yin?

Yin meraih gelar pertama LPGA Tour di DIO Implant LA Open pada 30 Maret 2023. Hasil ini dicetak dalam penampilan keduanya di musim kedua LPGA Tour.

 

Atas kemenangannya di Palos Verdes Golf Club tersebut, apa perubahan yang dirasakan Yin dalam musim keduanya ini?

“Pertama-tama, saya rasa (bahasa) Inggris saya banyak peningkatan,” jelas Yin. “Sebelumnya saya selalu langsung ke pin dalam setiap pukulan, dan sekarang saya rasa bermain lebih cerdas. Pelatih saya selalu berkata, ‘Kamu adalah seorang penyerang yang sangat bagus. Kamu hanya perlu bermain dengan cerdas dan fokus pada jalurmu, pada targetmu, dan kamu akan baik-baik saja. Saya pikir kami sedang melakukannya dengan baik saat ini.”

 

Bagaimana dengan kemenangan kedua Yin?

Yin kembali merengkuh gelar keduanya pada 22 Juni. Kali ini, ia membukukannya dalam turnamen major Women’s PGA Championship. Yin menunjukkan kematangannya tersebut di Baltusrol. Meski sempat bermain bagus dengan 67 di putaran pertama, Yin tersendat di putaran kedua dengan 73. Namun, ia kembali bangkit dengan 69 pada moving day, dan memimpin leaderboard dengan keunggulan 3 pukulan. Konsistensi permainan ditunjukkan Yin lagi pada putaran akhir. Meski Yuka Saso sempat mengejar dan menipiskan selisih pukulan menjadi 1, Yin berhasil mempertahankan keunggulan hingga hole akhir. Ia merayakan selebrasi kemenangannya pun hanya sesaat. “[Ini] Hanya satu turnamen,” kata Yin, yang sudah membidik turnamen berikutnya. “Saya pikir masih banyak lagi yang akan datang.”

 

Namun, momen bersejarah Yin dalam karier golf profesionalnya justru terjadi di LPGA Queen City Championship pada 10 September kemarin. Mengapa demikian?

Yin memang memang tidak menjadi juara dalam turnamen yang berlangsung di Kenwood Country Club, Kendale Course, Cincinnati, Ohio. Ia hanya menempati posisi ketiga. Namun, itu sudah cukup menempatkannya di posisi No. 1 Dunia. “Sungguh luar biasa,” kata Yin. “Pikiran saya blank saat ini.”

Credit: Octavio Passos/Getty Images

Sebagai Ratu Golf Dunia, Yin menjadi pegolf kedua China setelah seniornya, Shanshan Feng, yang menduduki peringkat tertinggi dunia.

Feng menempati posisi No. 1 Dunia dari November 2017 hingga April 2018. Yin barulah memulai upaya untuk menyamai prestasi Feng tersebut.

“Ini sangat berarti. Bagi saya, ini seperti mimpi yang menjadi kenyataan,” kata Yin. “Saya merinding. Posisi No. 1 Dunia adalah langkah besar dalam perjalanan mengejar Shanshan.”

 

Bagaimana sosok Feng di mata Yin?

Feng merupakan idola Yin sejak junior. “(Prestasi) Dia jelas merupakan tujuan yang saya kejar,” kata Yin. “Dia adalah orang yang paling menginspirasi saya.” Feng memang merupakan pegolf China tersukses di LPGA. Raihan satu gelar major dalam 10 gelar LPGA Tour, Feng memberikan inspirasi dan motivasi pegolf-pegolf muda waktu itu, termasuk Yin. Feng memutuskan pensiun dari dunia profesional pada Agustus 2022—dalam usia 32.

 

 

BOKS 

RUONING “RONNIE” YIN

Tanggal Lahir: 28 September 2002

Awal Status Pro: 2020

 

PRESTASI

2020 Zhuhai Guowei Centre Plaza Hollywood Mansion Challenge

Moutai Golf Liquor Zhuhai Golden Gulf Challenge Mitsubishi Heavy Industries Orient Masters

 2023    DIO Implant LA Open*

Women’s PGA Championship*#

 

Keterangan:

+ China LPGA Tour

* LPGA Tour

# Turnamen major

Share with

More News

BNI Kembali Dukung Indonesian Masters 2024, Total Hadiah Meningkat hingga US$2 Juta

Solheim Cup: Gulung Eropa, Tim AS Juara Lagi setelah 7 Tahun

Solheim Cup: Tim AS Masih Memimpin

Solheim Cup: AS Sementara Ungguli Eropa 6-2

Digital Edition

Ags - Sep 2024
August - September 2024

Bersiap Untuk Kompetisi Terbesar-Pertama Se-Indonesia

COVER JUN JUL 2024
June - July 2024

Berburu Emas di Padang Le Golf National

Screenshot 2024-04-05 131223
April - May 2024

Kunjungan Ke Dua Destinasi Major

Screenshot 2024-02-05 at 13.13.38
February - March 2024

Pemain Terbaik Indonesia Musim 2023