Sebagai kota pelabuhan, Semarang memiliki keragaman budaya yang kuat. Berbagai bangunan bersejarah yang diwariskan selama bertahun-tahun menjadi salah satu daya tarik utama bagi para wisatawan yang berkunjung.
Semarang adalah salah satu kota metropolitan di Indonesia. Salah satu kota terbesar di Indonesia ini merupakan ibu kota provinsi Jawa Tengah yang terletak di bagian utara. Di tengah perkembangan ekonomi dan teknologinya, kota ini mampu mempertahankan budaya yang heterogen. Perpaduan budaya Jawa, Tionghoa, Arab, dan Belanda dapat dirasakan di kota ini.
Harmonisasi budaya yang berbeda ini tumbuh melalui sejarah kota ini. Terletak di tepi Laut Jawa, Semarang telah lama menjadi salah satu pusat perdagangan di Pulau Jawa. Pelabuhan Semarang terletak di antara dua pelabuhan utama di Jawa: Pelabuhan Sunda Kelapa (Jakarta) di sebelah barat dan Pelabuhan Surabaya di sebelah timur. Posisinya yang strategis menjadikannya sebagai tempat transit yang populer bagi kapal-kapal yang akan menuju ke pelabuhan-pelabuhan besar tersebut, sehingga terjadi percampuran budaya dan etnis dari Asia Timur dan Eropa.
Keragaman budaya dapat dengan mudah dilihat pada arsitektur bangunan di beberapa daerah; Kauman dipengaruhi oleh budaya Islam, Pecinan menunjukkan bukti komunitas Tionghoa yang berkembang di Semarang sebelum Belanda datang ke Indonesia, dan Kota Lama memberikan gambaran sekilas tentang budaya Eropa. Gereja Blenduk, sebuah gereja Protestan yang dibangun oleh Belanda pada tahun 1753, merupakan landmark kawasan Kota Lama, yang dulunya merupakan distrik komersial dan budaya Eropa.
Saat ini, Semarang juga menjadi tempat persinggahan bagi kapal-kapal pesiar asing yang berlabuh di pelabuhan Tanjung Emas. Para penumpang kapal pesiar dapat mengunjungi berbagai tujuan wisata di Semarang dan sekitarnya, termasuk Candi Borobudur dan Candi Prambanan yang terkenal.
Selain wisata sejarah, Semarang juga menawarkan tempat wisata yang lebih modern, terutama bagi mereka yang suka nongkrong di malam hari, karena Semarang adalah kota yang tidak pernah tidur. Simpang Lima yang terletak di jantung kota merupakan salah satu destinasi terbaik di malam hari. Daerah ini dipenuhi dengan berbagai macam penjual makanan yang buka dari sore hingga pagi hari.
TEMPAT FAVORIT
Kota Lama
Kota Lama (Oudstad) Semarang dijuluki “Little Netherland” karena banyaknya bangunan kolonial. Yang paling terkenal adalah Gereja Blenduk yang dibangun pada 1753. Bangunan bersejarah di Kota Lama termasuk yang digunakan saat ini sebagai tempat tinggal, perkantoran, rumah sakit, pasar, sekolah, dan tempat ibadah.

Lawang Sewu
Gedung Lawang Sewu yang dikenal dengan sebutan “gedung seribu pintu” merupakan bangunan yang menjadi landmark Kota Semarang. Dibangun pada tahun 1904 hingga 1919, gedung ini digunakan sebagai kantor pusat Perusahaan Kereta Api Hindia Belanda (Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij) hingga tahun 1942. Saat ini, Lawang Sewu menarik rata-rata 1.000 pengunjung setiap harinya. Gedung ini juga terkadang digunakan untuk pameran dan acara seremonial.

Gua Kreo
Terletak di perbukitan dan lembah Sungai Kreo, Gua Kreo adalah sebuah kawasan hutan di Semarang. Gua Kreo dipercaya sebagai peninggalan Sunan Kalijaga (salah satu dari “sembilan wali” Islam di Jawa). Pengunjung akan menikmati pemandangan alam yang indah seperti persawahan, tebing-tebing curam, dan sungai yang jernih, serta melihat monyet-monyet liar. Gua Kreo berada di tengah waduk Jatibarang dan dihubungkan oleh sebuah jembatan.

MAKANAN LOKAL
Lumpia
Lumpia adalah makanan yang populer di kalangan masyarakat Semarang dan wisatawan. Makanan ini mencerminkan akulturasi makanan Jawa dan Cina. Lumpia adalah sejenis lumpia yang terbuat dari adonan tepung yang diisi dengan rebung dan udang lalu digoreng. Lumpia ini dilengkapi dengan saus manis dengan acar, cabai hijau segar, dan daun bawang.

Bandeng Presto
Bandeng Presto adalah ikan bandeng yang dimasak dengan cara dipresto hingga tulangnya menjadi empuk. Ditemani sambal terasi, disajikan dengan nasi hangat.

Tahu Gimbal
Tahu Gimbal terdiri dari tahu goreng, irisan kol mentah, lontong, tauge, telur, dan gimbal (udang yang digoreng dengan adonan tepung). Disiram dengan bumbu kacang yang mengandung terasi.

Penulis: YM/OB Golf – Kredit Foto: iStock