Komitmen untuk Golf Nasional

Ciputra Golfpreneur Foundation berupaya untuk membidani juara-juara golf. Bagaimana program-program yayasan ini diwujudkan?

 Hari Kamis itu, tujuh pegolf (satu profesional putra, satu amatir putra, dan lima amatir putri) menjalani sebuah turnamen tertutup. Mereka mengikuti regulasi yang sudah ditetapkan. Dua pegolf putra didampingi kedi, tanpa menggunakan cart. Sedangkan, lima pegolf putri pun bermain tanpa menggunakan cart dan tanpa kedi. Ini memang hal yang umum diterapkan dalam turnamen-turnamen amatir kompetitif.

Rencananya, mereka menyelesaikan dua putaran (36 hole). Namun, ketika putaran kedua berlangsung beberapa hole, pertandingan terpaksa dihentikan karena hujan petir. Akhirnya, pertandingan hanya dihitung satu putaran saja.

Photography : YM

Turnamen tertutup yang bertajuk CGF Invitational 2 tersebut memang merupakan salah satu program yang digulirkan Ciputra Golfpreneur Foundation. Berdiri pada 2020, yayasan ini dibentuk untuk melanjutkan mimpi almarhum Dr. (HC) Ir. Ciputra, yaitu melahirkan juara-juara golf kelas dunia.

Di samping CGF Invitational yang merupakan kompetisi antar-atlet binaan atau dengan atlet di luar CGF, CGF pun memiliki program-program lain, seperti  Road to Olympics—yang mendorong atlet profesional dari CGF untuk aktif bertanding pada berbagai kejuaraan internasional yang memberikan poin Official World Golf Ranking sehingga peringkat dunia mereka dapat terus ditingkatkan untuk bisa mengikuti Olimpiade; Road to Junior Champions—yang menciptakan juara junior di panggung Ciputra Golfpreuneur Junior World Championship; dan Intercollegiate Golf Series (IGS)—yang merupakan kolaborasi dengan Perhimpunan Organisasi Alumni Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (HIMPUNI), untuk memberikan kesempatan bagi para pegolf junior berprestasi untuk menempuh pendidikan berkualitas di dalam negeri.

Saat ini, CGF memiliki atlet-atlet yang dibagi dalam beberapa kategori, yaitu profesional (4 pegolf: Joshua Andrew Wirawan, Kevin Caesario Akbar, Peter Gunawan, dan Fadhli Rahman Soetarso), atlet amatir/junior (3 pegolf: Jonathan Xavier Hartono, Sania Talita Wahyudi, dan Rayhan Abdul Latief), dan atlet development (7 pegolf: Bianca Naomi Amina Laksono, Fausta Bianda, Cynthia Valerie Ong, Caithlyn Darlene Ong, Reicherin Giftrudy Hanslkie, Richtier Joelle Hanslkie, dan Markus Maximus Soenarjo)

Photography : YM

“Seluruh atlet memiliki akses di Damai Indah Golf untuk menggunakan fasilitas yang ada dalam 365 hari. Mereka bisa bermain setiap hari tanpa kedi dan bisa menggunakan fasilitas latihan DIG, seperti driving range dan practice course. Tidak ada limitation. Tujuannya, dengan penyediaan fasilitas ini, kami membantu mereka untuk mengembangkan dan meningkatkan prestasi mereka,” jelas Indah Nurlina, Bendahara CGF. “Kami pun mengejar kualitas untuk pembinaan atlet sendiri.”

Para atlet ini dikontrak untuk jangka waktu enam bulan. Dalam masa enam bulan itu, perkembangan atlet dipantau. Jika tidak mencapai target yang diharapkan, kontrak tidak akan diperpanjang.

“Kontrak itu mengikat dalam arti membina. Mereka memiliki beberapa kewajiban (dalam kontrak), misalnya SOP dalam menggunakan fasilitas lapangan, bagaimana mengikuti turnamen di luar, dan sebagainya,” tambah Indah.

Kehadiran CGF ini tentunya memberikan angin segar bagi golf nasional. Kontribusi dan komitmen mereka terhadap lahirnya juara-juara baru bisa menginspirasi yayasan-yayasan lain untuk juga memberikan support mereka terhadap perkembangan nasional.

 

 

Share with

More News

Berbagi bersama Anak Yatim di Acara Berkah Ramadan Royale Jakarta Golf Club

Januari 2025, Liga Golf Virtual Dimulai

Hasilkan Rp3,73 triliun, The 151th Open Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi

Pengukuhan Status No. 1 Dunia

Digital Edition

Screenshot 2024-02-05 at 13.13.38
February - March 2024

Pemain Terbaik Indonesia Musim 2023

Cover
December 2023 - January 2024

Juara Sejati di Jagat Golf Indonesia

cover
October - November 2023

Petualangan Viking di Benua Merah

Cover
August - September 2023

Misi Roma: Mematahkan Dominasi AS