Akhir November lalu nama pegolf baru menduduki posisi tertinggi di World Amateur Golf Ranking untuk Indonesia. Dia adalah Rayhan Abdul Latief.
Rayhan sebenarnya hanya menduduki posisi runner up di Kompetisi Junior Intercollegiate Golf Series I pada 25 November lalu. Meski demikian, hasil itu membawa pegolf berusia 15 tahun ke posisi tertinggi dalam perjalanan golfnya di World Amateur Golf Ranking (WAGR). Hingga 5 Desember kemarin, Rayhan berada di posisi 325 dunia, melonjak dari No. 621 Dunia.
Ini tentu saja menjadi kado ulang tahun Rayhan yang pada 29 November lalu genap berusia 15 tahun. Peringkat Rayhan sebenarnya mengalami peningkatan sejak tampil di Jabar Amateur Open pada pertengahan Juni, yang memberikannya hasil runner up.
Meski hanya posisi no. 2, dengan bobot ranking turnamen yang cukup tinggi, itu sangat mendorong Rayhan ke posisi yang lebih tinggi dan jauh dari peringkat sebelumnya. Setelah itu, finis no. 1 di tiga turnamen Indonesia Junior Premier League pun memberikan kontribusi poin yang cukup untuk Rayhan hingga bisa mencapai peringkat 621 dunia.
Rayhan mengungguli Jonatan Xavier Hartono, yang bertengger sebagai no. 1 Indonesia di WAGR usai tampil di Asia-Pacific Amateur Championship pada awal November. Sementara, mantan pegolf No. 1 Indonesia di WAGR, Naraajie E.R. Putra, kini merosot di posisi No. 1821, di belakang lima pemain Indonesia—termasuk Rayhan.
Peringkat di WAGR memang tidak menjamin bahwa si pemain lebih bagus dari pegolf yang peringkatnya lebih rendah darinya. Posisi itu ditentukan dengan banyaknya tampil di turnamen yang memiliki poin WAGR, dan bisa meraih posisi bagus. Faktor ini membuat Rayhan mencapai peringkat tertinggi karena banyak turnamen junior dengan bobot poin WAGR yang tersedia. Ia pun bisa meraih prestasi bagus di turnamen-turnamen tersebut. Kondisi ini terbalik dengan pemain-pemain amatir Indonesia yang di atas 17 tahun, yang jarang ikut turnamen karena memang sangat minim.