Jalan Panjang Realisasi Kerja Sama PGA Tour-PIF

PGA Tour akhirnya membeberkan update atas kelanjutan kerja sama badan Tour di AS tersebut dengan Public Investment Fund (PIF). Komisioner PGA Tour Jay Monahan mengatakan bahwa kesulitan dalam menyelesaikan kesepakatan dengan perusahaan Arab Saudi yang mendukung LIV Golf tersebut bukan alasan untuk khawatir.

“Dengan kerumitan, muncullah peluang,” kata Monahan pada Rabu (19/6) kemarin, seperti dikutip AP. “Ada banyak faktor berbeda yang berperan, tetapi tidak ada seorang pun yang terlibat dalam percakapan ini yang tidak menyadari kerumitannya. Dan semua orang, saya pikir, menerima kenyataan bahwa ada rintangan dan hal-hal yang harus Anda atasi dalam situasi yang kompleks.

“Kami memiliki orang-orang yang tepat di sekeliling kami,” kata Monahan, “Mereka pun demikian.”

Lebih dari 1 tahun PGA Tour dan PIF sepakat untuk membentuk kerja sama yang disebut-sebut dengan framework agreement. Kerja sama yang diumumukan pada 6 Juni 2023 ini diharapkan bisa mendamaikan perselisihan antara PGA Tour dan LIV Golf yang sudah berlangsung 3 tahun terakhir ini. Awalnya, kerangka kerja sama tersebut akan diselesaikan pada akhir 2023. Namun, hingga saat ini, setelah melewati 6 bulan dari deadline, belum ada kejelasan soal kerja sama tersebut.

Namun, Monahan mengatakan perkembangan kesepakatan tersebut dalam pertemuan 11 Juni di New York “sangat produktif”. Pertemuan 11 Juni itu dihadiri Tiger Woods dan Adam Scott, serta Rory McIlroy yang ikut melalui jaringan telepon. Pada Rabu kemarin, Monahan kembali menegaskan diskusi tentang kesepakatan itu masih tetap positif. “Pandangan saya terhadap diskusi-diskusi tersebut … terus mengarah ke hal yang sangat positif,” jelas Monahan, yang tetap menolak memberikan detailnya.

“Perjanjian kerangka kerja masih relevan. Ada beberapa aspek yang tentu saja masih berlaku. Tetapi kami semua mundur dulu, dan kami memulai dari awal,” katanya. “Sebagian besar dari apa yang kita bicarakan, kita membangun dari bawah.”

AP menduga bahwa hal yang mungkin mengganjal kesepakatan itu terpenuhi adalah keberatan dari Departemen Kehakiman atas dasar antimonopoli. Tour-tour yang bersaing itu harus menunjukkan bahwa kesepakatan tersebut meningkatkan kompetisi—dengan membawa semua pegolf terbaik ke turnamen yang sama, misalnya–alih-alih mematikan kompetisi dengan memberikan pilihan yang lebih sedikit kepada penggemar golf, sponsor, dan pemain. Kedua belah pihak telah tunduk pada satu saran dari Departemen Kehakiman pada musim panas lalu, dengan menghilangkan klausul anti-pembajakan liar dalam perjanjian kerangka kerja.

Tidak adanya kejelasan sampai mana agreement ini akan sampai di titik selesai. Jalan menuju ke sana masih panjang.

Share with

More News

IWO 2025: BUKUKAN SKOR 66, 2 PEGOLF KOREA PIMPIN SEMENTARA PUTARAN PERTAMA

Musprov Pilih Reza Rajasa untuk Lanjutkan Tongkat sebagai Ketua Pengprov PGI DKI Jakarta

IWO 2025: PERTUNJUKAN PARA BINTANG GOLF WANITA ASIA-PASIFIK

Great Britain & Ireland Menang Telak Atas Continental Europe di Team Cup 2025

Digital Edition

Screenshot 2024-12-06 170527
Desember 2024 - Januari 2025

Panggung Istimewa Richard T. Lee

COVER OKT NOV
Oktober - November 2024

Menantikan Pemenang Turnamen Termahal di Indonesia

Ags - Sep 2024
August - September 2024

Bersiap Untuk Kompetisi Terbesar-Pertama Se-Indonesia

COVER JUN JUL 2024
June - July 2024

Berburu Emas di Padang Le Golf National