Aramco Invitational yang menjadi destinasi terakhir ADT musim 2023 menjadi pengalaman yang mengesankan bagi Jonathan Wijono dan Kevin C. Akbar. Keduanya menatap musim depan dengan optimistis.
Petualangan 2 pegolf terbaik Indonesia, Jonathan Wijono dan Kevin C. Akbar, di Aramco Invitational berakhir dengan hasil yang menggembirakan. Keduanya menunjukkan fighting spirit yang tidak kenal lelah meski harus menghadapi tantangan berat di turnamen pemuncak Asian Development Tour (ADT) musim 2024 tersebut.
Jowi, demikian Jonathan akrab disapa, yang sempat melakukan kesalahan pukulan di hari ketiga sehingga membukukan skor 76 (4-over) bisa bangkit di putaran akhir dengan 66 (6-under)—yang menjadi skor terendah pada putaran tersebut. Hasil itu mendorong pegolf asal Surabaya ini ke posisi T35, dari 52 pegolf yang lolos cut dalam turnamen berhadiah total US$250 ribu ini.
Pegolf No. 1 Indonesia ini merasa kurang puas atas performanya selama 1 musim di ADT sehingga target yang diinginkan pun melesat. Penampilan Jowi memang begitu kontras dengan hasil di sirkuit golf nasional dan Asian Tour.
“Saya sebenarnya mau perform di ADT karena tujuannya kan main di Asian Tour tahun depan, eh malah kurang bagus. Justru malah di local event dan Asian Tour-nya yang lebih bagus, jauh dibandingkan ADT… Yah shame ya tapi it is what it is.. ending lumayan baik dapat momentum dari Indonesian Masters but ya kurang bagus untuk ADT karena tidak sesuai ekspektasi,” kata pegolf berusia 22 tahun ini.
Ia pun masih punya harapan untuk masuk Asian Tour melalui jalur qualifying school. Ini bisa menjadi titik awal dari target besarnya: Olimpiade.
“Rencana kalau untuk tahun depan saya ingin ikut q school dan semoga bisa lolos ke Asian Tour. Jadi, enggak perlu main ADT ha…ha…ha. Dari situ, kalau bisa main bagus, rank naik terus, semoga bisa main Olympics,” jelasnya.
Dibanding Jowi, Kevin sebenarnya relatif stabil saat bermain di Aramco Invitational. Membukukan 71-70-71-69 selama 4 hari, pegolf No. 2 Indonesia ini bisa menduduki T22 dengan 7-under, meski harus berhadapan dengan kondisi angin yang kencang.
“Aramco ini turnamen yang anginnya kencang banget. Jadi ya bilang ke diri sendiri, ya udah main aja, belajar. Karena jarang banget dapat pengalaman angin seperti ini. Niatnya di hari pertama, belajar aja. Catat apa yang bisa dicatat. Kalau angin sekian, harus naikin atau turunin berapa club. Tapi bisa di T22, happy banget. Minggu ini juga driver aku juga bagus banget. Paling bagus di musim ini. Biasanya terkendala sama driver,” jelas Kevin.
Sayang, penampilan stabilnya ini tidak cukup mampu mempertahankan posisi Kevin di Order of Merit ADT. Ia harus tergusur dari posisi 10 di OOM yang menjadi jalan untuk bermain di Asian Tour. Meski demikian, Kevin tidak mau larut dalam kekecewaan. Ia sudah cukup senang dengan performanya di 2023 ini, meski mengakui startnya cukup lambat di awal musim.
“Alhamdulillah, performance-nya bagus tahun ini. Nggak disangka-sangka bisa menang (ADT) di Gunung Geulis, walaupun di beberapa bulan pertama kurang bagus karena baru selesai liburan sehingga kurang latihan. Cukup happy dengan hasil tahun ini. Inginnya sih menang lagi di ADT. Karena itu nagih banget, perasaannya. Pasti nggak mudah. Tapi bukan berarti nggak mungkin. Sebisa mungkin saat ADT performance-nya lagi bagus,” kata Kevin.