Di-DQ, Pegolf Jepang Terancam Batal ke Paris

Perjuangan pegolf Jepang Nasa Hataoka terhenti di ShopRite LPGA Classic pada Sabtu (8/6) kemarin. Pegolf berusia 25 tahun tersebut didiskualifikasi dari turnamen berhadiah total US$1,75 juta. Hataoka dinilai mengambil waktu terlalu lama ketika mencari bolanya yang hilang pada putaran pertama.

Pemberitahuan diskualifikasi ini diterima Hataoka justru menjelang tampil di final round pada hari itu. Ia sendiri waktu itu berada di posisi T-4.

LPGA, melalui rilisnya, menyampaikan bahwa Hataoka memainkan pukulan kedua di hole 9 Bay Course at the Seaview Resort. Bolanya terbang ke arah fescue (sejenis rerumputan) panjang di sekitar green. Ketika melakukan pencarian bola hilang di lokasi tersebut, Hataoka mengambil waktu lebih dari 3 menit dari yang ditetapkan dalam Peraturan Golf.

Menurut Peraturan Golf, bola dinyatakan hilang setelah waktu pencarian habis. Karena itu, ia harus melakukan pukulan berikutnya dari lokasi yang sama seperti sebelumnya. Namun, kenyataannya Hataoka memukul bola di lokasi bola yang hilang itu. Ia dinilai telah bermain di lokasi yang salah dan melanggar Peraturan 14.7.

“Karena tempat dia bermain dapat memberikan keuntungan yang signifikan dibandingkan dengan pukulan yang dilakukan dari tempat yang tepat, hal ini dianggap sebagai pelanggaran serius terhadap Peraturan 14.7 dengan hukuman diskualifikasi jika tidak menepati waktu,” kata LPGA dalam pernyataannya di X.

Kejadian itu sendiri berlangsung pada putaran pertama di Jumat (7/6), saat Hataoka tiba di hole terakhir hari itu—hole 9 par 5. Pukulan Hataoka yang waktu itu sudah mencetak skor 6-under, masuk ke dalam fescue di kanan green. Hataokan, yang dibantu lusinan orang, mencari bola tersebut.

Bola akhirnya ditemukan kamerawan TV. Hataoka kemudian memanggil wasit untuk menerapkan peraturan unplayable lie. Tom Abbot dari Golf Channel mengatakan–melalui siaran langsung– bahwa pencarian tersebut berpotensi memakan waktu lebih dari tiga menit, yang merupakan waktu maksimum yang bisa dimanfaatkan para pemain untuk mencari bola mereka, sesuai dengan Peraturan 18.2.

Hataoka tetap melanjutkan permainan dan berakhir dengan par. Namun, hasil di putaran pertama (6-under) gugur setelah Hataoka diinformasikan bahwa dia telah didiskualifikasi atas pelanggaran Peraturan Golf (18.2b, pemain yang bolanya hilang harus melanjutkan permainan  di titik semula, dan 14.7, bermain di tempat yang salah yang memberikan keuntungan signifikan bagi pemain bersangkutan) setelah ofisial LPGA melihat tayangan videonya.

Pelanggaran 14.7 dianggap sangat serius dengan hukuman diskualifikasi jika tidak mengoreksi skornya sebelum menyerahkan score card. Hataoka punya kesempatan itu hingga ia meninggalkan tenda scoring untuk mengoreksi kesalahannya itu menurut Peraturan 14.7. Yang menjadi pertanyaan, mengapa ofisial yang memantau siaran secara real-time tidak turun tangan.

Meski Hataoka dinilai melanggar peraturan, keputusan ofisial ini tetap dianggap kontroversial. Jenny Shin, yang memimpin leaderboard setelah putaran kedua menyampaikan keberatannya di akun X-nya.

“Ini mungkin kontroversial. Nasa Hataoka mendapatkan DQ karena seseorang mengira bahwa itu adalah 25 detik lebih dari 3 menit setelah kartu skor ditandatangani. Itu seharusnya tidak terjadi. Haruskah seseorang mengatur waktu untuk mencegah hal ini? Mungkin, jika saya mendengar dengan benar, ada seorang rules official yang hadir untuk melakukan unplayable dan semua pemain/kedi dalam grup tidak mengatakan apa-apa kepada ofisial atau bahkan setelah kejadian. Hal ini mungkin akan merugikannya (Hataoka) di Olimpiade yang akan datang. Tidak ideal,” tulis Shin.

Ayaka Furue

Nasib Hataoka ke Olimpiade memang di ujung tanduk. Meski masih berada di spot kedua untuk pemain Jepang di daftar pemain yang akan tampil di Olimpiade 2024, peringkat Hataoka yang berada di 19 mulai terancam oleh Ayaka Furue yang berada di No. 22 dengan selisih poin yang tipis. Furue mendekati Hataoka setelah meraih hasil positif di ShopRite LPGA Classic dengan menduduki posisi kedua. Tidak hanya Furue, Miyu Yamashita yang berada di posisi no. 25 pun bisa menggoyang Hataoka di 2 event tersisa.

Penetapan 60 atlet wanita di Olimpiade 2024 akan dilakukan pada 24 Juni. Sebelum tanggal tersebut, dua event besar yang menentukan peringkat wanita di daftar itu adalah Meijer LPGA Classic dan KPMG Women’s PGA (turnamen major). Hataoka sendiri hanya akan bermain di Women’s PGA. Ia harus meraih hasil yang sangat terbaik di ajang major itu, lebih baik dari Furue dan Yamashita. Sedangkan, Furue bakal bermain di 2 event tersebut. Ini memang mengancam peluang Hataoka ke Paris.

Share with

More News

Duel “Ryder Cup” ala Eropa

GCMAI: Siap Tingkatkan Profesionalisme

Jalur Cepat "Ladies Amateur" menuju LPGA

Tahun Depan Kejuaraan Amatir Asia-Pacific Digelar di Dubai

Digital Edition

COVER OKT NOV
Oktober - November 2024

Menantikan Pemenang Turnamen Termahal di Indonesia

Ags - Sep 2024
August - September 2024

Bersiap Untuk Kompetisi Terbesar-Pertama Se-Indonesia

COVER JUN JUL 2024
June - July 2024

Berburu Emas di Padang Le Golf National

Screenshot 2024-04-05 131223
April - May 2024

Kunjungan Ke Dua Destinasi Major