Pertengahan Agustus lalu, Dago Heritage 1917 resmi memperkenalkan driving range terbarunya kepada publik. Driving Range baru ini dilengkapi dengan fasilitas modern, tetapi tetap menawarkan harga yang terjangkau.
Driving Range Dago Heritage 1917 yang sebenarnya telah beroperasi pada Maret 2024 tersebut kini menjadi destinasi baru para pegolf baru maupun lama di kawasan Bandung dan sekitarnya yang ingin melatih swingnya. Berdiri di atas lahan parkir Dago Heritage, bangunan kokoh yang memiliki luas 2.500 m2 terdiri atas 6 lantai tersebut menyediakan sebanyak 32 bay standar dan 8 bay VIP yang berada di 4 lantai untuk berlatih memukul bola. Bahkan, ada 1 lantai yang bisa dimanfaatkan untuk berlatih chipping.
“Kami ingin memenuhi kebutuhan para pegolf yang ingin berlatih tanpa harus turun ke lapangan. Jadilah, driving range ini. Driving Range Dago Heritage 1917 ini mengoptimalkan lahan yang ada, yaitu lahan parkir. Dengan driving range ini, kami membuat fasilitas modern dan canggih dengan harga yang terjangkau. Ini dimaksudkan untuk mendorong minat lebih banyak newbie yang ingin main golf tanpa harus berpikir olahraga ini mahal,” jelas Direktur Utama Dago Heritage 1917 Sirodzudin.
Kelebihan utama Driving Range Dago Heritage 1917 adalah lokasinya berada di wilayah Dago yang dikenal fresh dan sehat serta memiliki pemandangan yang indah. Ditambah lagi, fasilitas penunjang di driving tersebut memberikan kenyamanan untuk kongko-kongko
Hal itu didukung fasilitas driving range yang terkini, yaitu teknologi terdepan Inrange®, dengan sistem berlatih (golf practice) yang membantu pegolf ketika berlatih golf. Setiap pukulan direkam dalam aplikasi Inrange®, sehingga pegolf bisa melakukan analisis setiap pukulannya. Teknologi Inrange® sudah digunakan di beberapa negara seperti Amerika Serikat, Inggris, Uni Emirat Arab, Belanda, Afrika Selatan, Australia, dan Vietnam.
“Kami pun menggunakan conveyer ke setiap bay di setiap lantai. Driving Range Dago Heritage 1917 tidak menggunakan caddy, karena kita menggunakan teknologi automatic ATS dari Korea. Bola-bola yang dipakai pun kami rawat agar tetap layak dipakai,” ujar Sirodzudin.
Penulis & Kredit Foto: YM/OB Golf