Berburu Emas di Padang Le Golf National

Tahun 2024 adalah masa pergelaran Olimpiade musim panas. Menyabet medali emas merupakan target utama karena menjadi prestasi yang luar biasa dan juga mengangkat nama negara di pentas internasional. 

 

Olimpiade 2024 telah berada di depan mata. Pesta olahraga empat tahunan tersebut akan berlangsung pada 26 Juli hingga 11 Agustus tahun ini di Paris, Prancis. Untuk ketiga kalinya dalam 3 penyelenggaraan terakhir, golf menjadi salah satu cabang olahraga (cabor) yang dipertandingkan dalam Olimpiade.

Pergelaran golf dalam Olimpiade 2024 akan berlangsung di Le Golf National (Albatross Course). Mempertandingkan dua nomor individual, pertandingan golf akan digelar dalam 2 pekan berturut-turut. Cabor golf akan menggelar men’s individual pada 1-4 Agustus, lalu women’s individual akan diadakan pada 7-10 Agustus. 

Dua nomor tersebut akan diikuti masing-masing 60 atlet. Mereka akan bertanding dalam 4 putaran (72 hole) dengan format stroke play. 

Olimpiade menjadi momen penting bagi para atlet. Ini menjadi puncak pencapaian seorang atlet dalam kiprahnya di event-event olahraga. Oleh karena itu, medali emas menjadi mimpi tertinggi atlet mana pun karena mereka bertarung dengan membawa nama negara, yang tentunya menjadi kebanggaan tersendiri ketika berhasil mengungguli negara-negara pesaing. Atmosfer ini akan terasa lebih bergengsi dan berbeda dibandingkan turnamen-turnamen reguler dan juga major yang biasa diikuti. 

Sejak mulai dipertandingkan lagi pada Olimpiade 2016 setelah terakhir kali pada 1904, golf menjadi sasaran utama para atlet untuk meraih medali emas, raihan prestasi yang mungkin setara atau bahkan lebih besar dari sebuah turnamen major. 

“Atmosfernya lebih mirip Ryder Cup daripada major, tetapi lebih unik dari keduanya. Anda tidak bisa membandingkannya dengan yang lain,” kata peraih emas Justin Rose (ENG), seperti dikutip The Guardian.

“Menyebut diri Anda sebagai seorang Olympian (atlet yang tampil di Olimpiade) adalah sesuatu yang sangat istimewa,” tambah Henrik Stenson (SWE), pemenang medali perak. “Menjadi peraih medali Olimpiade bahkan lebih istimewa lagi. Saya sangat senang bisa sampai di sini. Ini adalah pengalaman sekali seumur hidup.”

“Saya datang ke sini (Rio de Janeiro) dengan kondisi yang baik dan saya sangat bersemangat untuk berkompetisi, bersemangat untuk memberikan yang terbaik. Kemudian ketika saya benar-benar tiba di Rio dan merasakan seluruh atmosfer Olimpiade, pulang dari sana dengan membawa medali, sungguh luar biasa. Pulang dari sana dengan emas, sukar dipercaya,” kata Rose, yang meraih emas di golf putra Olimpiade 2016 dengan mengalahkan Stenson. 

Tahun ini, sebanyak 120 atlet akan bertarung di Albatross Course untuk menjadi yang terbaik. Dari semua pegolf yang akan tampil, Scottie Scheffler dan Nelly Korda merupakan dua nama pegolf yang paling difavoritkan dalam Olimpiade musim panas 2024 ini. 

Credit: Mike Ehrmann/ Getty Images

Scheffler dan Korda saat ini menjadi pegolf terbaik di dunia. Keduanya sama-sama menduduki kursi No. 1 di ranking masing-masing. Scheffler sudah mengoleksi 4 gelar, termasuk 1 gelar major, dalam 12 penampilannya di musim ini. Empat trofinya tersebut menjadi bukti kecemerlangan pegolf berusia 27 tahun tersebut dalam 11 kali finis Top 10. Kini, Scheffler memimpin dalam daftar sementara Olympic Golf Ranking, yang dirilis International Golf Federation. 

Kesempatan Scheffler untuk lolos ke Paris memang sangat besar. Ini akan menjadi debutnya yang paling berkesan. “Ini akan menjadi hal kecil yang menyenangkan, bisa meledek teman-teman saya ketika mereka mengatakan bahwa pegolf bukanlah seorang atlet. Saya dapat mengklaim bahwa saya adalah seorang Olympian,” kata Scheffler sambil tersenyum, seperti dikutip USA Today.

Scheffler ditempel ketat rekan senegaranya Xander Schauffele dalam daftar sementara Olympic Golf Ranking. Keberhasilan Schauffele di PGA Championship pertengahan Mei kemarin mendongrak namanya di daftar tersebut dan juga peringkatnya di Official World Golf Ranking ke nomor 2. 

Credit: Clare Grant/ USA Today Sports

Tidak hanya itu, Schauffele makin percaya diri untuk tampil di Olimpiade 2024. Sebagai juara bertahan dalam Olimpiade, kemenangan pertamanya dalam turnamen major membangkitkan harapannya dan tentu kepercayaan dirinya untuk mempertahankan medali emas yang diraihnya di Tokyo 3 tahun lalu.

“Memenangkan pertandingan itu (Olimpiade) adalah hal yang sangat berbeda, tapi saya pasti akan bisa mendapatkan kepercayaan diri dari pertandingan ini (PGA Championship),” kata Schauffele, seperti dikutip dari situs Teamusa.com.

Atlet asal Australia, Jason Day, pun sudah mengincar emas sebagai targetnya. Setelah menyadari kesalahannya dengan tidak tampil di Olimpiade 2016, pegolf berusia 36 tahun ini sangat siap seandainya ia telah memastikan diri untuk berangkat ke Paris. 

“Saya sudah tidak sabar menantikannya. Saya pikir saya membuat sedikit kesalahan dengan tidak pergi ke Rio, meskipun sebagian dari itu terkait dengan keluarga,” kata Day, yang batal berangkat ke Rio pada 2016 karena ada kekhawatiran merebaknya virus Zika di sana.

“Saya agak melewatkan hal itu, dan saya mungkin seharusnya pergi. Namun jika saya mendapat kesempatan, saya tak sabar untuk pergi.”

Day tidak sendiri. Banyak pegolf potensial lainnya yang juga mengincar target besar di Paris. Jon Rahm (ESP), Viktor Hovland (NOR), Ludvig Aberg (SWE), Rory McIlroy (NIR), dan juga atlet tuan rumah Matthieu Pavon, yang tentunya lebih paham mengenai kondisi Le Golf National. 

Credit: Thomas Shea/ USA Today Sports

Sementara itu, di nomor individual putri, Korda pun merupakan pegolf paling impresif di kompetisi golf wanita, LPGA Tour, musim ini. Usai menjuarai Mizuho Americas Open pada 19 Mei lalu, wanita berusia 25 tahun ini menjadi pemain pertama yang memenangi enam gelar (4 di antaranya secara berturut-turut) atau lebih dalam satu musim dalam 11 tahun terakhir setelah Inbee Par (KOR) mengukirnya pada 2013. Korda menjadi pegolf kedelapan yang mampu mengukir prestasi tersebut, bergabung dengan Betsy King, Annika Sorenstam, Karrie Webb, Lorena Ochoa, Beth Daniel, Yani Tseng, dan Park.

“Ya, saya rasa saya selalu memiliki mentalitas seperti ini,” kata Korda, yang tampil trengginas di setiap event. “Saya selalu mengeluarkan kemampuan 100%. Saya mengagumi atlet-atlet hebat seperti (Rafael) Nadal dan Roger Federer, yang mana perpaduan keduanya saya harap saya miliki. Keanggunan yang dimiliki Federer dan (semangat) pertarungan yang dimiliki Nadal. Jadi, dengan mendapatkan orang-orang yang jadi anutan saya dan saya lihat serta saya kagumi, saya harap (semangat mereka) itu adalah sesuatu yang saya bawa ke lapangan golf,” jelas Korda.

“Ini sangat menyenangkan – bagi saya ini lebih bermanfaat dengan semua kerja keras yang telah saya lakukan, roller coaster yang saya alami sejak akhir 2021 dengan cedera saya hingga tahun ini, benar-benar balasan yang sangat setimpal,” tambah Korda.

Seperti halnya Scheffler, Korda pun bertengger di posisi puncak daftar sementara Olympic Golf Ranking. Kesempatan tampil di Olimpiade 2024 tinggal menunggu waktu saja. Ini akan menjadi penampilan kedua Korda di ajang olahraga empat tahunan tersebut. Ia pun merupakan juara bertahan di nomor individual putri setelah menang dalam Olimpiade 2020 di Tokyo. 

Meski tampil luar biasa dan sangat fokus di setiap turnamennya, Korda tidak ingin terbawa emosi mengenai peluang besarnya dalam mempertahankan medali emas. Ia hanya menyatakan semangatnya untuk tampil di Olimpiade dengan membawa bendera AS. 

“Setiap kali saya bisa mewakili Merah, Putih dan Biru, itu adalah kehormatan besar,” kata Korda, seperti dikutip LPGA.com. “Itu akan menjadi hal lain yang sangat saya syukuri.”

Korda tentunya akan mendapat tantangan dari para pegolf lain. Lydia Ko, misalnya. Pegolf asal Selandia Baru ini memang spesialis medali. Dalam 2 Olimpiade terakhir, Ko mampu meraih medali perak (2016) dan perunggu. Karena itu, pegolf berusia 27 tahun ini berusaha keras untuk meraih medali emas dalam Olimpiade tahun ini, melengkapi koleksi 2 medalinya.

“Dalam kisah dongeng saya yang sempurna, saya akan memenangi emas dan memiliki koleksi tiga medali yang berbeda,” kata Ko. “Kadang-kadang ini benar-benar seperti dongeng, dan Olimpiade adalah yang terbaik dari yang terbaik dari setiap negara, atlet-atlet terbaik di sana, dan bisa mewakili negara Anda adalah sebuah kemenangan tersendiri.”

Pengalaman di 2 Olimpiade tentunya menjadi modal berharga bagi Ko di Paris nanti. Ketika main di Olimpiade 2016, Ko yang waktu itu berstatus pegolf No. 1 Dunia mengakui merasakan tekanan internal pada pekan itu. Namun, ia bisa mengatasinya dan berhasil meraih medali perak. Lima tahun kemudian, di Tokyo, Ko memiliki mindset yang berbeda.

“Saya merasa, ‘Saya sudah punya medali, jadi apa ruginya bagi saya? Dengan pola pikir seperti itu, saya bisa bermain lebih baik dan lebih agresif dan menjalani babak final dengan sangat baik dan memenangkan medali perunggu,” kata Ko.

Credit: Getty Images

Pegolf kebanggaan Prancis Celine Boutier bisa saja menggagalkan keinginan Korda dalam upaya mempertahankan gelar. Boutier sangat memahami Le Golf National, karena menjadi arena berlatihnya sebelum berpetualang ke LPGA Tour di AS. Belum lagi, debutan Lilia Vu yang saat ini menjadi salah satu pegolf yang perlu diwaspadai karena sedang berada dalam performa terbaiknya. Wakil-wakil Asia, Rouning Yin (CHN), Hannah Green (AUS), dan Jin Young Ko (KOR), pun tidak bisa diremehkan karena bisa saja tampil mengejutkan.

Bertanding di Olimpiade memang bisa membangkitkan semangat dan motivasi besar yang tidak pernah dirasakan sebelumnya. Bermain dengan membawa nama negara mendorong nasionalisme tinggi untuk bisa bersaing dengan negara-negara lain. Nah, siapakah yang bakal menjadi Olympian terbaik di Le Golf National nanti? 

Penulis: Yulius Martinus/ OB Golf

Share with

More News

Rayhan Satu Grup dengan Charlie Woods di Junior Invitational

Rayhan Siap Taklukkan Amerika

LIV Golf Singapore: Joaquin Niemann Cetak Gelar Ke-4, Fireballs Ukir Hat-Trick

LIV Golf Singapore: Partai Final Sajikan Duel Dustin Johnson dengan Joaquin Niemann

Digital Edition

Cover Feb-Mar 2025
Februari - Maret 2025

Quo Vadis LIV Golf League Musim 2025?

Screenshot 2024-12-06 170527
Desember 2024 - Januari 2025

Panggung Istimewa Richard T. Lee

COVER OKT NOV
Oktober - November 2024

Menantikan Pemenang Turnamen Termahal di Indonesia

Ags - Sep 2024
August - September 2024

Bersiap Untuk Kompetisi Terbesar-Pertama Se-Indonesia