Babak Baru Perseteruan 3 Tour

Sebuah pengumuman yang mengejutkan mengguncang golf dunia pada 6 Juni lalu. PGA Tour resmi mengabarkan bahwa organisasi tersebut, bersama DP World Tour (dulu European Tour), sepakat untuk bekerja sama dengan Public Investment Fund (PIF) dari Arab Saudi. Seperti diketahui, PIF merupakan penyandang dana kompetisi LIV Golf League dalam 2 tahun terakhir ini. Kesepakatan ini yang telah ditandatangani Komisioner PGA Tour Jay Monahan, Gubernur PIF Yasir Al-Rumayyan, dan CEO DP World Tour Keith Pelley dalam sebuah dokumen tersebut akan menggabungkan bisnis dan hak komersial terkait golf PIF–termasuk seri LIV Golf–dengan bisnis dan hak komersial PGA Tour dan DP World Tour ke dalam sebuah entitas nirlaba baru yang dimiliki secara kolektif.

Sebuah sumber yang mengetahui kerangka kesepakatan tersebut, seperti dikutip CNN, menyebutkan bahwa ketiga badan Tour itu akan membentuk sebuah perseroan terbatas (LLC) nirlaba–menurut dokumen yang disepakati–bernama “NewCo”.

“Kerangka kerja ini menguraikan masa depan golf profesional di bawah PGA TOUR yang menguntungkan para pemain, penggemar, dan olahraga ini,” demikian pernyataan diplomatis PGA Tour, seperti dikutip CNN. “Menyusul penyelesaian litigasi baru-baru ini, kami sedang berupaya mencapai kesepakatan yang pasti. Setiap kesepakatan potensial yang dihasilkan dari negosiasi ini harus disetujui oleh dewan penuh PGA TOUR, termasuk para direktur pemain kami.”

Credit: REUTERS/Brian Snyder

Ketika diumumkan, berbagai reaksi pun muncul—termasuk dari pemerintah AS. Kementerian Kehakiman AS akan menyelidiki rencana partnership tersebut terkait adanya dugaan monopoli, sedangkan Senat AS yang khawatir dengan rencana merger tersebut mengundang pihak-pihak dari tiga Tour itu ke gedung parlemen untuk memberikan penjelasan pada 11 Juli kemarin.

Dibanding European yang terkesan “adem ayem”, internal PGA Tour justru bergejolak. Sejumlah nama yang terbilang vokal dalam penolakan kehadiran LIV Golf ini merasa seperti dikhianati. Tuntutan mundur bagi Komisioner Jay pun sempat mengemuka. Monahan mengakui bahwa ia akan dipanggil hipokrit dan ia siap menerima kritikan. Begitu beratnya tekanan yang dihadapi, Monahan pun harus mengambil cuti dengan alasan medis.

PGA Tour sempat melakukan pembicaraan dengan beberapa pemain, seperti Patrick Cantlay, Rory McIlroy, Charley Hoffman, Peter Malnati, dan Webb Simpson, pada board meeting sebelum pergelaran Rocket Mortgage Classic di Detroit pada 29 Juni. “Memasuki kesepakatan kerangka kerja tersebut mengakhiri biaya litigasi yang mahal. Manajemen, dengan masukan dari Players Directors, sekarang memasuki fase baru negosiasi untuk menentukan apakah Tour bisa mencapai kesepakatan definitive yang terbaik bagi para pemain, penggemar, sponsor, mitra, dan permainan secara keseluruhan,” demikian bunyi pernyataan PGA Tour.

Aroma ketidakpuasan tetap mewarnai internal PGA Tour, meski tidak sehebat ketika pengumuman besar itu dipublikasikan. Rory McIlroy yang sangat vokal dengan anti-LIV-nya mengatakan dirinya dengan berat hati menerima kesepakatan tersebut. McIlroy mengatakan bahwa ia telah “menerima” uang Saudi di dunia golf. “Sejujurnya, saya sudah pasrah dengan kenyataan bahwa inilah, Anda tahu, inilah yang akan terjadi,” katanya.

Dalam rapat dengar pendapat dengan Senat Permanent Subcommittee on Investigations, beberapa wakil senat AS menyampaikan keberatan mereka atas rencana merger itu. Namun, PGA Tour mengatakan “terpaksa” setuju untuk merger. Badan Tour AS tersebut menjelaskan mereka tidak punya pilihan selain “rujuk” dengan LIV Golf. Bagi mereka, kerangka kerja penggabungan yang direncanakan tersebut adalah kesempatan terbaik untuk memungkinkan PGA Tour mempertahankan kendali atas olahraga ini.

“Mereka memiliki dana yang tidak terbatas. (Itu) Bukan berarti produknya lebih baik. Hanya saja ada lebih banyak uang yang akan membuat orang (pemain) pindah (dari PGA ke LIV). Saya prihatin dengan apa yang dikhawatirkan oleh senator tersebut. Tapi saya khawatir jika kita tidak melakukan apa-apa, kita akan berakhir di sana, mereka akan memiliki golf. Mereka bisa melakukannya,” jelas Jimmy Dunne, anggota dewan PGA Tour.

Ketika LIV Golf mulai bergulir pada 2022, PGA Tour dan DP World Tour pun melakukan manuver untuk mengadang pergerakan LIV. Ancaman skorsing dan pembekuan status keanggotaan bagi mereka yang menyeberang ke Tour tetangga, itu tidak menurunkan minat beberapa pegolf (termasuk yang muda-muda) untuk mencari ladang baru yang lebih hijau.

Musim baru, 2022-2023, PGA Tour meluncurkan beberapa turnamen yang nilai total hadiah dan juga format mainnya mirip dengan LIV. Hadiah uang sebesar US$20 juta di beberapa event tertentu cukup menguras kantung title sponsor pada turnamen-turnamen itu. Dana sebesar $140 juta yang dibayarkan tahun lalu dan tahun ini melalui Player Impact Program (PIP) pun menguras cadangan kas Tour. Kemewahan turnamen-turnamen PGA Tour tetap tidak menyurutkan eksodus para anggotanya.

Sebaliknya, PGA Tour dan DP World Tour harus menghadapi berbagai gugatan hukum LIV Golf atas perlakuan “semena-mena” dua badan Tour tersebut. Litigasi hukum ini rupanya juga menggerus kocek 2 Tour tersebut. Menurut Monahan, seperti dikutip SI.com, Tour harus menyiapkan biaya hukum sebesar US$50 juta untuk melawan ancaman LIV. Faktor-faktor inilah yang kemudian “memaksa” PGA dan DP World Tour “rujuk” dengan LIV dengan tetap mempertimbangkan beberapa faktor yang tetap menguntungkan 2 badan Tour tersebut.

Credit: Getty Images

Lalu, bagaimana tanggapan anggota PGA Tour dengan keadaan ini? Ungkapan Jon Rahm ini setidaknya mewakili kegalauan para anggota yang merasa dikhianati.

“Saya mengerti PGA Tour ingin melakukan sesuatu untuk para pemain yang telah membantu dan bertahan di PGA Tour, tetapi pada saat yang sama – dan saya akan menjadi orang pertama yang mengatakan – saya tidak dipaksa melakukan apa pun,” kata Rahm sebelum the Open Championship Juli kemarin, seperti dikutip AP. “Itu adalah pilihan saya untuk bertahan. Saya bertahan karena saya pikir ini adalah pilihan terbaik untuk diri saya sendiri dan untuk golf yang ingin saya mainkan.

“Apakah menurut saya mereka (yang bertahan) memang harus ada kompensasi? Tidak. Saya hanya bertahan karena saya pikir ini adalah pilihan terbaik untuk diri saya sendiri dan untuk golf yang ingin saya mainkan. Kami semua punya kesempatan untuk pergi ke LIV dan menerima uang (mereka), kami memilih bertahan di PGA Tour untuk alasan apa pun.”

Babak rekonsiliasi antara PGA-DP World Tour dan LIV Golf masih belum usai….

Share with

More News

Duel “Ryder Cup” ala Eropa

GCMAI: Siap Tingkatkan Profesionalisme

Jalur Cepat "Ladies Amateur" menuju LPGA

Tahun Depan Kejuaraan Amatir Asia-Pacific Digelar di Dubai

Digital Edition

COVER OKT NOV
Oktober - November 2024

Menantikan Pemenang Turnamen Termahal di Indonesia

Ags - Sep 2024
August - September 2024

Bersiap Untuk Kompetisi Terbesar-Pertama Se-Indonesia

COVER JUN JUL 2024
June - July 2024

Berburu Emas di Padang Le Golf National

Screenshot 2024-04-05 131223
April - May 2024

Kunjungan Ke Dua Destinasi Major