Kemenangan Atthaya Thitikul (THA) sebenarnya sudah diprediksi setelah putaran kedua Simone Asia Pacific Cup 2023 diselesaikan pada Jumat kemarin. Unggul dengan 5 pukulan, Thitikul yang sedang tampil on fire kembali melanjutkan permainan apiknya sepanjang 18 hole di final day pada Sabtu (23/12) kemarin.
Memulai putaran ketiga dengan 11-under di Pondok Indah Golf Club, Thitikul yang bermain satu grup dengan Boochant Jaravee (THA), Daeyon Lee (KOR), dan Soyoung Lee (KOR) menutup sembilan hole pertama dengan 2-under, 3 birdie yang dipotong 1 bogey. Dua birdie di 2 hole awal sembilan hole kedua mengukuhkan posisi Thitikul di puncak klasemen dengan 15-under. Namun, bogey di hole 16 kembali memangkas perolehan total skornya menjadi 14-under (202) yang bertahan hingga hole 18.
Kedudukan Thitikul dengan 14-under memang tidak tergoyahkan. Pegolf berusia 20 tahun ini menjuarai Simone Asia Pacific Cup 2023 edisi kedua di Indonesia. Pegolf asal Thailand ini mendapat hadiah sebesar US$ 110 ribu atau Rp 1,65 miliar (US$ 1= Rp 15.000) sebagai juara individual dari total hadiah US$750 ribu.
“Saya menghadapi masa yang sulit tahun ini, seperti di pertengahan musim, saya gagal lolos cut di turnamen Major. Tapi, rasa percaya diri saya bertambah sejak pekan di Dallas, juga saat ke Malaysia. Saya berhasil menyelesaikan semua dengan baik. Saya pikir saya bermain bagus di LPGA Tour di musim ini. Dan menang di sini membuat saya menjadi semakin percaya diri untuk musim yang akan datang,” kata Thitikul.
Menurut Thitikul, dibandingkan dengan saat bermain di Asian Games 2018 lalu, baik lapangan golf maupun orang-orang di Indonesia tetap menyenangkan. “Thailand dan Indonesia tidak begitu berbeda, saya merasa seperti bermain di rumah sendiri. Dan saya datang ke sini untuk bersenang-senang, saya merasa rileks, dan tidak begitu serius seperti bermain di Amerika. Kami merasakan sambutan hangat di sini,” ungkap Thitikul.
Peringkat kedua ditempati oleh Dayeon Lee dari Korea, dengan selisih 7 pukulan (209, 7-under) dari Thitikul. Pemain Korea lainnya, Minbyeol Kim menempati peringkat ketiga dengan 211 (5-under). Sementara itu, posisi keempat dengan total 211 (4-under) diisi tiga pegolf amatir, yaitu Minsol Kim dan Hyosong Lee (Korea), serta Eila Galitsky dari Thailand.
Selain meraih nomor individu, Thitikul pun menyabet gelar beregu bersama Jaravee. Keduanya mengalahkan tiga tim Korea yang menempati peringkat T2 dan peringkat 3.
Jaravee mengaku terinspirasi melihat permainan Atthaya. “Menurut saya semua pukulannya sangat mengesankan dan menginspirasi. Saya berharap dapat membantunya lebih banyak lagi, tapi menyaksikannya bermain sudah seperti pengalaman yang sangat menyenangkan dan mengasyikkan. Saya merasa sangat terhormat menjadi rekan satu timnya dan mewakili Thailand dan berada di turnamen ini,” kata Jaravee.
Hole In One
Yu Sang Hou berhasil membuat kejutan dengan mencetak hole in one di hole 12 yang berjarak 146 meter. Dia mendapatkan hadiah satu unit mobil Hyundai Stargazer X. Pegolf yang menempati peringkat T7 di kategori individual ini mengumpulkan 213 pukulan atau 3 di bawah par. Dia berbagi peringkat dengan pemain amatir Ariana Lau (Hongkong), Diksha Dagar (India), dan Youmin Hwang (Korea) yang mencetak jumlah pukulan yang sama.
“Ini adalah hole in one pertama dan hadiah mobil pertama yang pernah saya dapatkan. Saya tidak memikirkan apa pun, hanya berpikir hole 3 akan menjadi kesempatan untuk mendapatkan angka yang bagus. Saya kemudian membuat pukulan yang bagus. Saya tidak melihatnya, tapi saudari prempuan saya yang melihatnya dengan teropong dan mengatakan bahwa itu masuk. Saya langsung mengatakan tidak mungkin, dan tapi ternyata dia benar. Saya menjadi sangat bersemangat,” ungkap Yu Sang yang bermain golf mulai usia 9 tahun.