Nama Elaine Widjaja tiba-tiba menjadi buah bibir usai Olympic Jabar Amateur Open 2021 pada Juni lalu. Atlet golf asal Kota Semarang ini secara mengejutkan meraih posisi kedua untuk kategori individu putri. Ia hanya terpaut tiga pukulan dari juara umum individu Ida Ayu Indira Melati P. yang notabene adalah atlet tim nasional Indonesia. Selain di nomor individu, Elaine pun menyabet juara dua untuk nomor beregu.
Keberhasilan gadis berusia 15 tahun ini pun berlanjut di beberapa turnamen berikutnya pasca-OJAO. Siswi kelas X ini terus menunjukkan eksistensinya di kelas elite putri dengan mengukir beberapa gelar juara. Kehadiran Elaine memberikan harapan bagi Jawa Tengah bahwa mereka punya andalan dalam golf, dan bisa bersaing di nomor putri.
Bagaimana cerita pertama kali kenal dengan golf?
Pertama main golf di umur 9 tahun. Diajak ayah. Lalu coba ikut turnamen, di Gombel. Walaupun mainnya 100 ke atas, saya tetap termotivasi untuk terjun serius ke bidang golf ini.
Selain golf, ada olahraga lain yang dilakukan?
Untuk aktivitas olahraga lain, saya main banyak. Badminton (dan) tenis, tetapi saya tidak seserius di bidang golf.
Apa sih yang menarik dari golf ini?
Menariknya, kita nggak melawan orang lain atau menjatuhkan orang lain. Tapi lawan kita adalah diri kita sendiri. Our mindset dan physically.
Apa yang dipelajari dari golf ini?
Golf mengajarkan pada saya, seperti lebih sabar, sportif, tepat waktu, dan masih banyak hal positif lainnya.
Lima tahun main golf, pengalaman di mana yang paling berkesan?
Di OJAO, karena di situ nggak expect untuk membawa pulang medali no. 2. Target saya (waktu itu) adalah bermain lebih baik dari sebelumnya, bukan menang. Tapi Tuhan memberkati, memberi lebih dari yang saya minta.
Apa sih sebenarnya target main di OJAO kemarin?
Target saya main di bawah 78 (73-76-73, 222, +9), karena sebelumnya saya sudah break 80 tetapi enggak bisa turun-turun. Lalu saya coba pasang target untuk main lebih baik. Dan berhasil.
Bagaimana kesan ketika mengetahui jadi juara?
Surprise banget.
Apa saja yang membuat Elaine tampil bagus di OJAO?
Dukungan orangtua, disiplin untuk latihan terus. Walaupun nggak termotivasi, tetap harus disiplin latihan. Dan jangan memperhatikan orang lain. Maksudnya itu, lawannya diri sendiri. Nggak tertekan dengan lawan kompetitif lain.
Hal apa yang improve dari Elaine ketika tampil di OJAO kemarin?
Mindset saya. Saya membaca buku (dengan quote) tentang golf is a game of inches. (The most important are) the six inches between your ears. Itu artinya golf itu adalah game yang ada di brain kita. Dan mindset kita penting di golf. jadi aku nemu sebuah pepatah bahwa golf itu melawan diri sendiri, bukan orang lain. Itu membantu saya menyingkirkan tekanan dari other opponets.
Bagaimana membagi waktu sekolah dengan golf?
Susah. Kuncinya adalah jangan procrastinate (tindakan menunda-nunda sesuatu). Kalau harus di-selesaiin sekarang, kenapa di-lakuin besok. Jadi mending di-lakuin semua dulu, dan buat list biar nggak ada yang ketinggalan.
Siapa pelatih yang telah membantu Elaine hingga seperti sekarang ini?
Pelatih aku ganti-ganti. Pelatih swing aku dari Thailand. Cuma yang nemani aku dari awal sampai sekarang (ke turnamen), Pak Giman dari Semarang.
Elaine sekarang berada di Kelas A (usia 15-17). Bagaimana level persaingan di sana?
Ketat. Semakin tinggi kelasnya, beda jarak skornya makin kecil. Walau ketat di lapangan, tetap harus friendly. Yang penting sportif.
Apa yang terus dilakukan agar performa tetap stabil?
Disiplin latihan, mencoba untuk lebih baik dari sebelumnya tanpa menghiraukan menang atau kalah. Menang atau kalah sebatas keberuntungan. Jadi, yang penting adalah mencoba lebih baik dari sebelumnya.
Pasca-OJAO, Elaine masih bisa berprestasi di beberapa turnamen berikutnya. Apakah Elaine sudah merasa mengalami peningkatan dari sisi permainan?
Menurutku, gameku sudah membaik, tapi masih banyak yang perlu diperbaiki. Masih banyak space yang bisa dimaksimalkan. Jadi, masih banyak yang harus dikerjakan.
Dalam setahun terakhir, bagaimana penilaian Elaine terhadap permainan sendiri?
Long game, menurutku, sudah baik. Distance dan akurasi sudah baik. Cuma, untuk approach, akurasi ke pin-nya masih kurang dekat. Putterku juga banyak buang (pukulan) kalau main di lapangan.
Apa goal Elaine di permainan golf ini?
Personality-nya jadi lebih baik. Membangggakan orang tua. Nggak menyerah di tengah jalan.
Siapa pegolf favorit Elaine?
Nelly Korda.
Mengapa suka Nelly?
Karena swingnya rapi banget. Baru menang Olimpiade 2020 kemarin.
Di final rouns OJAO, Elaine berada satu grup dengan Ida Ayu Melati (juara OJAO 2021). Apa yang dipelajari dari sosok atlet timnas itu?
Personality-nya bagus. Mainnya itu tenang banget. Walaupun pukulannya sedang jelek, dia tetap senyum. Do the best on the next shot.
Apa cita-cita Elaine sendiri dengan jalur golf ini?
Saya mau ikut college golf. Impian tertinggi saya, masuk ke Stanford University. Lalu, terjun ke pro. Bisa main LPGA, dan mudah-mudahan bisa main di Olimpide juga.