Laju Seandy Alfaraby makin mantap di putaran akhir Seri XII Indonesian Tourism Golf Pro Series 2023 pada Kamis siang tadi. Memasuki hari terakhir sirkuit golf nasional dengan 1-under, memimpin bersama Syukrizal, Seandy tidak tergoyahkan dalam partai penentuan juara.
Pegolf berusia 26 tahun tersebut bisa menyabet kemenangan dengan sempurna di putaran akhir. Mencetak skor 69 (2-under), Seandy meraih trofi profesional pertamanya dengan total 210 (3-under). Dua pesaing dalam satu grup, Syukrizal dan Rory Hie, tidak mampu mengejar selisih pukulan dengan Seandy.
Kemenangan Seandy ini terasa sempurna karena ia tidak pernah mencetak skor over-par sepanjang 3 hari turnamen. Ia pun baru menyandang status pro 4 bulan. Seri III di Pondok Cabe merupakan penampilan pertamanya sebagai pro.
“Beberapa kali main, saya coba cari rerata skor. Kalau bisa, (buat) under-par setiap hari. Tidak usah banyak-banyak. Yang penting, konsisten. Syukur-syukur bisa ada di top leaderboard. Main di sini (JGC Rawamangun), par 4 dan par 5 khususnya, lebih fokus ke tee off dan second shot-nya. Kalau sudah dapat fairway, third atau approach shot-nya bisa lebih gampang. Kalau di par 3, main aman saja. Syukur-syukur bisa dapat birdie,” kata Seandy, yang bisa empat kali finis Top 5 dalam 5 kali penampilannya di Indonesian Tourism Golf Pro Series 2023 sebelum akhirnya menang di Rawamangun .
Bradley Taslim yang mengukir skor terendah 66 (5-under) dalam 3 hari pergelaran Seri XII Indonesian Tourism Golf Pro Series 2023 berhasil menyodok ke posisi dua. Mengawali putaran terakhir dengan skor 5-over, Bradley mencapai posisi kedua dengan total 213 (even par). Sementara itu, Syukrizal yang berupaya menyabet gelar keduanya di Pro Series ini harus puas di posisi ketiga dengan 215 (3-over). Jamel Ondo dan Nurdana berbagi tempat di posisi keempat dengan 216 (3-over).
Pegolf amatir Galih Ananta Wiratno yang sempat memimpin putaran pertama Seri XII Indonesian Tourism Golf Pro Series 2023 menduduki posisi 15 dengan 221 (9-over). Meski demikian, ia berhasil menyabet gelar Low Amateur, menyisihkan dua amatir lainnya—Nicholas A. Sutanto dan Okta Hutahean.