Akhir musim ini, Lexi Thompson resmi mundur dari dunia golf kompetitif. Keputusan ini memang disayangkan banyak pihak mengingat pegolf berusia 29 tahun merupakan salah satu pegolf berbakat dan yang memberikan daya tarik bagi penonton untuk menyaksikan kompetisi golf wanita. Namun, Lexi telah bulat memutuskan untuk gantung stik dari semua kompetisi profesional di akhir 2024 ini. Bagaimana perjalanan Lexi sejak kecil hingga akhirnya mengambil keputusan untuk berhenti di tengah perjalanan usia yang masih produktif? Berikut kisahnya:
Bagaimana kehidupan golf Thompson di masa junior?
Thompson mengenal golf sejak usia 5 tahun. Dua tahun kemudian, ia telah terjun di turnamen golf. Sejak saat itu golf telah menjadi bagian kehidupan Lexi.
Apa yang membuat nama Lexi meroket?
Nama Thompson mulai dikenal ketika tampil di US Women’s Open 2007. Di usia 12 tahun, waktu itu, ia berhasil lolos ke US Women’s Open. Thompson kemudian tercatat sebagai pegolf termuda yang bermain di ajang major tersebut, melampaui rekor yang sebelumnya dipegang Morgan Pressel. Tidak mengherankan jika Thompson disebut-sebut bocah ajaib ketika itu.
Kapan Thompson turn pro?
Thompson menjadi pemain profesional pada 2010 ketika usianya mencapai 15 tahun. Namun, ia sendiri telah berkarier di arena profesional sejak 2007. Thompsonmengumumkan diri berstatus profesional pada 16 Juni 2010 setelah menandatangani kontrak sponsorship dengan Cobra-PUMA Golf dan Red Bull.
Bagaimana perjalanan Thompson di musim pertama sebagai profesional?
Karena tidak berstatus full member LPGA, Thompson harus bergantung pada sponsor exempetion untuk bisa main di LPGA. Pada Desember 2010, ia mengajukan petisi agar diperbolehkan main dalam 12 turnamen LPGA musim 2011 dengan sponsor exempetion. Peraturan LPGA sendiri menetapkan 6 turnamen bagi non-member LPGA. Petisi tersebut ditolak Komisioner Mike Whan. Namun, LPGA mengumumkan untuk mengubah peraturan yang membolehkan non-member untuk bertanding di kualifikasi Senin. Perubahan peraturan ini memberikan kesempatan Thompson untuk bermain lebih dari 12 turnamen di 2011 jika lolos kualifikasi Senin.
Apa gelar pertama Thompson di LPGA?
Bertanding di Avnet LPGA Classic, Thompson memulai kompetisinya di LPGA musim 2011. Setelah lima kali mengikuti turnamen LPGA, Thompson meraih gelar juara di Navistar LPGA Classic—event keenamnya. Dengan menjuarai turnamen berhadiah total US$1,3 juta, Lexi yang waktu itu berusia 16 tahun menorehkan rekor sebagai juara termuda di LPGA, memecahkan rekor sebelumnya yang dipegang Marlene Hagge (18 tahun) pada 1952. Rekor Thompson ini hanya bertahan 11 bulan ketika Lydia Ko yang berusia 15 tahun menjuarai CN Canadian Women’s Open pada Agustus 2012.
Berapa koleksi gelar juara yang dipegang Thompson hingga saat ini?
Thompson telah meraih 15 gelar, 11 di antaranya juara LPGA. Yang terbesar adalah Kraft Nabisco Championship (sekarang Chevron Championship), yang merupakan turnamen major, pada 2014. Aramco Team Series 2022—sebuah event Ladies European Tour–merupakan trofi yang terakhir diraihnya.
Apa makna Olimpiade bagi Thompson?
Olimpiade adalah sebuah kebanggaan bagi Thompson. Ia akan selalu siap sedia jika diminta negara untuk tampil di Olimpiade. “Sejak saya mengetahui bahwa golf kembali ke Olimpiade (2016), saya telah mempersiapkan diri untuk itu,” kata Thompson, yang bisa tampil di 2 kali Olimpiade (2106 dan 2020).
Meski tidak mampu mengukir prestasi terbaik (posisi 19 di 2016 dan 33 di 2020), Thompson tetap bangga. Ia bahkan memiliki tato cincin Olimpiade di bagian dalam pergelangan tangan kirinya sebagai bentuk apresiasi tinggi terhadap Olimpiade. “Saya pikir Olimpiade lebih tinggi dari kompetisi lainnya. Kami memiliki lima turnamen major dalam setahun, dan kami hanya memiliki satu Olimpiade setiap empat tahun, dan golf telah kembali ke sana sejak 1904. Saya rasa tidak ada yang bisa menandingi medali emas.”
Pada 28 Mei kemarin, Thompson mengumumkan diri bakal mundur dari arena kompetitif. Apa yang mendasari keputusannya itu?
Kesehatan mental menjadi salah satu faktor utama yang berkontribusi terhadap keputusan mundur Thompson. “Saya pikir kita semua berjuang, terutama di lapangan,” katanya. “Sayangnya, dalam golf Anda lebih sering kalah daripada menang, jadi ini adalah perjuangan yang berkelanjutan untuk terus menempatkan diri Anda di depan kamera dan terus bekerja keras dan mungkin tidak melihat hasil yang Anda inginkan dan dikritik karenanya. Jadi, itu sulit.”
Thompson mengakui telah berjuang dengan itu. Ia merasa tidak ada seorang pun di sini yang tidak mengalaminya. “Ini hanya masalah seberapa baik Anda menyembunyikannya,” tambahnya.
Penulis: YM/OBGolf