Indonesia (PB PGI) resmi ditutup. Hingga akhir pendaftaran, ada tiga nama yang telah didaftarkan kepada Tim Penjaringan dan Penyaringan Calon Ketua Umum PB PGI. Mereka adalah Ahmad Sahroni, Japto Soerjosoemarno, dan Boy Rafli Umar.
Ahmad Sahroni dikenal sebagai pengusaha dan politisi ini, sedangkan Japto merupakan mantan ketua umum Persatuan Golf Profesional Indonesia (sekarang Professional Golf Association Indonesia) dan kini merupakan pendiri klub Insan Golf Jakarta. Sementara, Boy Rafli yang merupakan mantan Humas Polri saat ini menjabat sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
Sahroni tercatat sebagai pendaftar pertama dengan membawa surat dukungan dari 13 Pengprov pada Jumat (3/2). “Saya ingin bendera Indonesia berkibar di arena internasional,” kata Syahroni, seperti dikutip Indogolf.id.
Japto yang mendapat dukungan di antaranya dari IGJ dan PGI DKI Jakarta mendaftar pada Kamis (8/2). “Sebelum mendaftarkan diri saya menghubungi Asosiasi Pemilik Lapangan Golf Indonesia (APLGI), Professional Golfer Association (PGA), dan PGA Tour of Indonesia (PGATI) bahwasanya kita harus menjadi satu rumah golf agar organisasi ini berjalan dengan baik,” jelas Japto, seperti dikutip Indogolf.id.
Meski sudah didaftarkan oleh tim suksesnya pada Jumat pekan lalu, Boy Rafli kembali bertandang ke Pondok Indah Golf Course, Jakarta, Kamis (9/2). Ia melengkapi berkas-berkas yang tertinggal pada pendaftaran pertama.
“Saya dan tim datang untuk mendaftarkan diri sebagai bakal calon ketua Umum PB PGI Baru. Saya berharap dengan kelengkapan dokumen yang kami serahkan bisa lolos verifikasi dan bisa menjadi calon Ketua Umum di Munas PB PGI pada 20-21 Februari nanti, dan selanjutnya mendapat dukungan dari para pemilik suara,” kata Boy.
Terkait keinginannya untuk pencalonannya sebagai Ketua PGI, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) ini sangat ingin memberikan kontribusi besar untuk mendukung perkembangan prestasi olahraga golf di Indonesia. Menurutnya, salah satu tugas besar Ketua Umum PB PGI yang baru adalah menyelenggarakan pola pembinaan yang berkelanjutan.
“Pembinaan harus dilakukan sejak anak-anak. Harus ada upaya pengenalan olahraga golf kepada anak-anak dan remaja, sehingga bisa menarik minat mereka untuk bermain golf. Harus dilakukan agar anak-anak muda mau berprestasi,” kata Boy yang sudah mulai mengenal olahraga golf sejak tahun 1997.
Program-program lain yang ingin diterapkan adalah mendorong lebih banyak para pegolf wanita, yang nantinya bisa diharapkan bisa berprestasi di level internasional; membangun kolaborasi yang solid dengan semua stake holder golf; dan membuat kompetisi golf berdasarkan wilayah, yang masing-masing memiliki liga (golf) sendiri, begitu juga dengan daerah-daerah lainnya. “Para juara dari daerah-daerah tersebut nantinya bertanding dalam kejuraan nasional. Hal ini dilakukan agar para atlet tidak mengeluarkan biaya terlalu mahal, selain itu juga kompetisi akan hidup di daerah-daerah,” kata Boy, yang menilai prestasi Indonesia masih tertinggal jauh dari Thailand.
Tiga nama bakal calon ini akan diverifikasi. Menurut Anthony Chandra, Sekjen PB PGI yang juga merupakan Ketua Tim Penjaringan dan Penyaringan, verifikasi tersebut untuk menetapkan calon-calon Ketua PGI yang akan dipilih pada Munas 20-21 Februari 2023.
